Siarandepok.com – Beberapa waktu belakangan banyaknya Satpol PP Kota Depok yang sibuk menjaring Manusia Silver (MS) yang banyak berkeliaran di jalanan dan juga di perkampungan. Dilakukannya penjaringan tersebut karena banyaknya keluhan warga yang merasa terkejut dan terganggunya saat mereka mengamen di jalan terutama pada malam hari.
Manusia Silver (MS) berkeliaran siang hingga sampai malam hari, padahal mayoritas mereka adalah anak-anak, bahkan tak seluruhnya merupakan anak-anak jalanan. Belakangan sejumlah siswa sekolah pun juga terlibat.
Memang fenomena kehadiran Manusia Silver (MS) tersebut dilematis bagi Pemkot Depok. Awalnya seniman manusia silver tersebut biasa kita jumpai di Komunitas Kota Tua sebagai salah satu daya tarik bernilai seni. Entah bagaimana awalnya di masa pandemi COVID-19 ini jumlahnya semakin banyak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mayoritas banyaknya pelaku adalah anak-anak yang dibawah umur. Disinyalir anak-anak sekolah yang karena pandemi harus melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Kemungkinan mereka jenuh karena dirumah dan awalnya hanya ikut-ikutan teman saja, karenanya dengan melihat cara itu bisa menghasilkan rupiah.
Ada pula orang tua yang kurang bertanggung jawab yang memerintahkan anaknya mencari nafkah dari berkeliling menjadi Manusia Silver (MS). Dilema masalah perekonomian, kesenjangan sosial, dan keselamatan ataupun kesehatan si anak bagaimanapun harus bisa diatasi secara bijaksana.
Manusia Silver sebenarnya bukan kejahatan, tetapi masalah kesenjangan sosial. Untuk menangani masalah ini Pemkot Depok dan pihak terkait dapat melakukan pembinaan. Namun, lebih bijaksana jika melakukan upaya preventif tidak dengan cara penertiban jalanan semata, karena tidak menyelesaikan masalah.
Mungkin pemerintah bisa mencari solusi terbaik mengatasi persoalan Manusia Silver (MS) tersebut. Dinas Pendidikan pun bisa memberikan arahan atau rambu-rambu bagaimana melarang siswa Depok agar tak terjun lagi sebagai manusia silver.
Penulis: MW
Editor: SFP