Siaran Depok -Wali Kota Depok Mohammad Idris menyebut ada 126 orang yang dinyatakan positif Virus Corona atau Covid-19 berdasarkan hasil rapid test atau tes kilat terhadap 2.747 orang di wilayahnya per Sabtu (4/3).
“Untuk perkembangan rapid test per Hari Sabtu tanggal 4 April 2020, total yang sudah rapid test sebanyak 2.747 orang,” ujar dia
dris mengungkapkan rapid test dilakukan terhadap sejumlah kelompok prioritas, yakni Pasien dalam Pengawasan (PDP), Orang dalam Pemantauan (ODP), dan tenaga kesehatan yang berada di rumah sakit, Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), dan Puskesmas di Kota Depok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rinciannya, 67 orang dinyatakan positif berdasarkan rapid test di beberapa rumah sakit terhadap 1050 orang yang terdiri dari PDP dan tenaga kesehatan. Idris tak menyebutkan nama rumah sakit yang sudah menjalani rapid test.
Sementara, hasil pelaksanaan rapid test di Labkesda, jumlah positif Covid-19 sebanyak 13 orang dari 210 yang menjalani rapid test. Di Puskesmas, pasien positif lewat rapid test mencapai 46 orang dari 1.487 yang telah menjalani tes.
Namun demikian, Idris menuturkan hasil rapid test itu masih harus dipastikan lewat cek swab dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Rencananya, tes itu akan dilakukan, Senin (6/4), terhadap 60 orang di Labkesda Kota Depok.
“Hasil positif rapid test ini belum dapat dikatakan Terkonfirmasi Positif Covid-19, karena harus ditindaklanjuti dengan pemeriksaan Swab PCR untuk memastikan terkonfirmasi Positif COVID-19 atau tidak,” kata dia.
Sementara itu, data terakhir per Minggu (5/4), jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Depok berjumlah 64 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 10 orang dinyatakan sembuh, dan 8 sisanya meninggal dunia.
Selain itu, Pemkot Depok juga mencatat korban meninggal dunia berstatus PDP saat ini berjumlah 20 orang. Mereka, katanya, belum dipastikan positif Covid-19 karena hasil swab PCR dari Balitbangkes Kementerian Kesehatan belum keluar.
“Status PDP tersebut merupakan pasien yang belum bisa dinyatakan positif atau negatif, karena harus menunggu hasil PCR, yang datanya hanya dikeluarkan oleh PHEOC (Public Health Emergency Operating Center) Kemenkes,” katanya.