Siaran Depok – Pemerintah Kota Depok secara resmi membuka ruang crisis center virus Corona. Ruangan tersebut berada di lantai 5 gedung Balai Kota Depok.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok Sidik Mulyono mengatakan crisis center ini dibuat untuk mengumpulkan data warga Depok yang masuk daftar orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP). Crisis center ini memanfaatkan ruang City Operation Room Pemerintah Kota Depok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Crisis center fisiknya adalah kita menggunakan ruang rapat, ada meja bulat dan meja beberapa perangkat komputer yang dibutuhkan. Komputer ini untuk pendataan yang masuk, termasuk secara maping,” ujar Sidik di ruang Crisis Center Virus Corona di Balai Kota Depok, Jalan Margonda, Depok, Jawa Barat, Kamis (5/3/2020).
Meski demikian, ruang crisis center ini tidak bisa diakses oleh sembarang orang. Sebab, untuk masuknya, perlu akses sidik jari.
Di ruang crisis center juga ada petugas layanan call center 112 dan 119 yang disiagakan. Selain itu, ada dokter jaga yang disiagakan di ruang crisis center ini. Mereka bekerja secara shift selama 24 jam.
“Petugas call center bekerja 24 jam dibagi tiga shift, satu shift ada empat orang. Ada dokter yang jaga di 119 itu semua 24 jam,” katanya.
Menurutnya, masyarakat juga bisa berkonsultasi kepada petugas layanan call center 112 dan 119 terkait kondisi tubuhnya. Terlebih apabila ada dari mereka yang baru datang dari negara yang terjangkit virus Corona.
“Termasuk masyarakat yang memiliki kekhawatiran terhadap dirinya karena dia baru dari luar negeri, atau ‘oh ternyata orang yang kemarin ketemu dengan saya terindikasi dia mengidap virus Corona’, misalnya gitu. Lebih baik kita khawatir, nah itu langsung segera dilaporkan ke 112 dan didata,” ucapnya.
Setelah itu, dokter jaga akan melakukan tahap screening terlebih dulu. Tahap screening perlu dilakukan untuk mengetahui orang tersebut masuk ODP atau tidak.
“Posisinya nggak langsung dibawa, mengaku-ngaku langsung ditarik dan nanti ada screening by phone. Dia ditanya dulu seperti apa kalau dari hasil screening itu memang bisa ditingkatkan jadi ODP, maka akan dilakukan monitoring pada yang bersangkutan,” ucapnya.
