Siarandepok.com— Salah satu guru sekolah menengah atas (SMA) di kota Depok Tatang Cahyadi, bisa jadi salah satu contoh baik untuk kita semua, Tatang Cahyadi sudah menjadi guru sudah lumayan lama mulai dari guru sekolah dasar(SD), sekolah menengah pertama(SMP), sampai saat ini menjadi guru sekolah menengah atas(SMA), walau demikian Tatang Cahyadi masih bersetatus guru honorer.
Guru honorer adalah guru yang bersetatus belum menjadi pegawai negeri sipil (PNS), dalam istitusi pendidikan di kenal guru tidak tetep(GTT), penggajian guru honorer di itung per jam mengajar atau sukarela berdasarkan keputusan resmi lembaga terkait.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Guru honorer terdiri atas beberapa kelompok, 1 berdasarkan naungan kementian di antaranya, guru honorer kemendikbud, Guru honorer kemenag, 2 berdasarkan tempat pengabdiannya diantaranya, guru honorer di sekolah negeri, guru honorer di sekolah suasta, 3 berdasarkan kategori honorer yang pengabdiannya sebelum tahun 2005, diantaranya guru honorer kategori satu , mayoritas sudah di angkat menjadi (CPNS/PNS) , guru kategori ini penghasilannya di bayar oleh (APBD/APBN), guru honorer kategori dua, sebagian sudah di angkat menjadi (CPNS/PNS) dan sebagain lain tengah menunggu pengangkatan, guru kategori ini penghasilannya bukan di bayar oleh (APBD/APBN), 4 berdasarkan kategori honorer yang pengabdiannya setelah tahun 2005,diantaranya guru honorer non kategori yang mengabdi di sekolah negeri, guru honorer non kategori yang mengabdi di sekolah suwata.
Banyak harapan harapan yang di inginkan oleh guru honorer salah satunya pak Tatang Cahyadi, belaupun berpendapat
“ke guru honorer lebih di perhatikan, jangan semua pengajaran di tujukan ke honor, tapi ketika pengangkatan kita tidak di perhatikan”ujarnya
Menjadi seorang guru adalah profesi yang cukup berat, mulai dari menghadapi murid yang berbeda beda karakter sampai gajih yang kurang setimpal.
“kalo jadi guru mah jangan nyari duit, tapi nyari berkahnya”, kata Tatang Cahyadi
Penulis : Ilham Ramadhan