Siarandepok.com -Meskipun berakhir dengan hasil yang biasa, Amerika Serikat mampu mempertahankan trofi, Piala Dunia wanita membuka jalan baru dalam turnamen yang penuh drama.
Pecahnya rekor,AS memperpanjang gelar dunia mereka menjadi empat, Jill Ellis menjadi pelatih wanita pertama yang memenangkan Piala Dunia berturut-turut dan Marta yang hebat di Brazil menjadi pencetak gol terbanyak, pria atau wanita, di final dengan 17 gol .
Tapi itu lebih merupakan dampak di luar lapangan, FIFA mengklaim rekor miliar pemirsa televisi di seluruh dunia, yang akan menandai Prancis 2019 sebagai peristiwa yang menentukan untuk sepak bola wanita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meskipun tuan rumah tidak bisa memecahkan kerusuhan perempat final mereka, pergi ke A.S. di Parc des Princes yang penuh sesak, mereka memainkan pertandingan bersejarah di babak sebelumnya melawan Brasil.
Prancis membutuhkan perpanjangan waktu untuk mengalahkan Amerika Selatan, yang masih bergantung pada veteran seperti mantan pemain dunia tahun Marta.
Pemain berusia 33 tahun itu mengajukan permohonan yang berapi-api kepada generasi pemain berikutnya di negaranya setelah lebih dari 59 juta menyetel untuk menjadikannya pertandingan sepak bola wanita yang paling banyak ditonton sepanjang masa.
Turnamen ini juga memamerkan peningkatan standar penjaga gawang di sepakbola wanita – yang sering kali menjadi titik kritik.
AS, yang menghancurkan Thailand 13-0 di babak penyisihan grup, akan mendapatkan angka tinggi lagi melawan Chili jika bukan karena kiper Christiane Endler melakukan beberapa penyelamatan yang menakjubkan untuk menjaga skor menjadi 3-0.
Belanda melakukan yang terbaik untuk bertahan jauh di final Piala Dunia pertama mereka pada hari Minggu, tetapi pada kenyataannya itu adalah kiper dan kapten Sari van Veenendaal yang memastikan itu 0-0 melawan Amerika sampai batas waktu satu jam.
TEKANAN TAMBAHAN
Penjaga gawang juga mendapat tekanan tambahan setelah pengenalan wasit asisten video untuk pertama kalinya dalam sepak bola wanita, ditambah dengan peraturan baru tentang bola tangan dan penjaga harus menjaga setidaknya sebagian dari kaki mereka di garis gawang melalui penalti.
Yang terakhir menimbulkan perdebatan ketika Prancis Wendie Renard membentur tiang gawang dengan tendangan penalti melawan Nigeria, hanya untuk itu akan ditinjau dan diperintahkan untuk diambil kembali setelah kiper Chiamaka Nnadozie dinilai telah keluar dari barisannya.
Momen itu menyoroti kurangnya persiapan bagi para pejabat dan pemeriksaan menjadi semakin jarang terjadi setelah pengarahan wasit FIFA tentang VAR sebelum perempat final.
Secara keseluruhan, 18 dari 146 gol yang dicetak di Piala Dunia berasal dari titik penalti, angka yang akan lebih tinggi jika kapten Inggris Steph Houghton telah mengubah tendangan spotnya melawan AS di semifinal untuk menyamakan skor di 2 -2.
Namun Alyssa Naeher menyelamatkannya, untuk menyangkal Inggris yang telah meningkatkan ikatannya dengan menuduh orang Amerika memiliki etiket buruk bagi pejabat tim yang memeriksa hotel Inggris, sebuah kisah yang menambah bumbu pada permainan.
Pertanyaan muncul di tabloid Inggris tentang apakah tim A.S. terlalu sombong dan penyerang Alex Morgan merespons dengan perayaan cangkir teh ketika dia mencetak gol melawan Inggris.
Sampai tahun ini Piala Dunia wanita biasanya dimainkan dalam suasana ramah keluarga, sehingga fakta bahwa banyak yang gusar oleh kejenakaan ini menunjukkan tingkat gairah dan keseriusan baru di sekitar turnamen.
Munculnya tim-tim seperti Spanyol, Italia dan Argentina menunjukkan investasi dalam permainan domestik dari negara-negara tersebut, kekuatan tradisional dalam sepak bola pria, terbayar.
Presiden FIFA Gianni Infantino ingin meningkatkan jumlah tim yang berpartisipasi dari 24 menjadi 32, tetapi masih ada jalan panjang yang harus ditempuh.
Infantino berjanji untuk menggandakan hadiah uang di Piala Dunia wanita berikutnya pada 2023 menjadi $ 60 juta, masih jauh dari $ 440 juta yang ditawarkan di Piala Dunia 2022 pria di Qatar.
“Setiap pemain di Piala Dunia ini menampilkan pertunjukan luar biasa yang pernah Anda minta. Sudah waktunya untuk memajukan pembicaraan, “kata co-kapten AS Megan Rapinoe setelah memenangkan bola emas dan penghargaan sepatu emas untuk menyertai gelar dunia keduanya.
Source : Reuters.com
Penulis : Hanna Dwi Fajrini
