Latar Belakang Seseorang Melakukan Bullying

- Reporter

Jumat, 19 April 2019 - 15:36

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Latar Belakang Bullying

Latar Belakang Bullying

Berawal dari masalah cinta dan komen-komen-an di sosial media, Audrey, seorang remaja SMP dianiaya sama 12 orang siswi SMA, sampai alami luka di bagian vitalnya. Pertanyaannya, kenapa ada orang sebegitu tega menganiaya temannya sendiri, bahkan sesama perempuan?  

 

Kasus bullying ekstrem yang berujung kekerasan yang dialami Audrey ini berhasil bikin banyak orang geram. Sampai muncul petisi #JusticeForAudrey yang ditandatangani sama lebih dari 3 juta orang, menuntut keadilan untuk Audrey. Ramai-ramai netizen juga berkomentar pedas di akun orang-orang yang melukai Audrey.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Kasus bullying memang bukan hal baru lagi di Indonesia. Bahkan berdasarkan datanya UNICEF, 8 dari 10 anak di Indonesia mengalami bullying. Ngeri nggak sih?

Annisa Rezy., M.Psi

Psikolog Annisa Rezy., M.Psi mengatakan, bullying ini bisa berdampak sangat besar sama kehidupan seseorang. Mogok sekolah, prestasi akademik menurun, gangguan mental seperti gangguan kecemasan, self esteem rendah, self harm, depresi, psikosomatis, trauma, sampai muncul keinginan untuk bunuh diri adalah beberapa contoh dampak jangka panjang dari bullying. Itu baru perilaku bullying, gimana dengan bullying ekstrem dan kekerasan yang dialami sama Audrey?

 

Alasan Seseorang Melakukan Bullying

 

Lebih jauh, psikolog Anissa Rezy, M.Psi menyebutkan pelaku bullying di bawah umur juga biasanya menjadi “korban”. Misalnya pernah menjadi korban bully, atau korban kekerasan dari orang-orang terdekatnya yang menyebabkan mereka punya self esteem yang rendah. Karena mereka punya self esteem yang rendah, inilah yang bikin mereka berusaha untuk menjadi ‘lebih superior’ dengan cara membully orang lain. Ini juga sesuai dengan karakteristik remaja yg cenderung impulsif, emosinya nggak stabil dan seringkali nggak berpikir panjang tentang apa yang dia lakukan,dan dia juga biasanya sangat mudah dipengaruhi teman.

 

Ada juga riset dari Douglas Gentile dan Brad Bushman dalam Psychology of Popular Media Culture  yang menyebutkan ada beberapa faktor yang menyebabkan seorang anak membully temannya. Di antaranya adalah merasa dimusuhi, kurang perhatian, pernah menjadi korban kekerasan, merasa ‘keren’ setelah berkelahi dan ketagihan melakukannya, dan pengaruh dari paparan media yang menayangkan kekerasan.

 

Gimana dengan kasusnya Audrey? Bisa jadi mereka juga punya masalah psikologis serius. Sampai tulisan ini dibuat, pihak berwajib masih dalam proses penyidikan. Tapi dari beberapa berita yang tersebar, awal mula penganiayaan ini adalah dari saling sindir masalah cowok di sosial media. hmm…

 

Jalan Damai? Atau Hukum Tegas?

 

Pelaku kekerasan tentu wajib untuk mendapatkan hukum yang setimpal dengan perbuatannya, tanpa pandang bulu, termasuk pelaku yang menganiaya Audrey ini. Meskipun pelaku terbilang masih sangat remaja, tapi efek jera perlu diberikan supaya nggak ada lagi Audrey lainnya yang mengalami hal serupa.

 

Yang bisa kamu lakukan jika kamu melihat benih-benih pembully di sekitar kamu, katakan sama dia untuk berhenti membully. Kalau kamu merasa takut untuk speak up sama orangnya, coba minta bantuan dari orang-orang yang berwenang.

 

Jika itu teman dekat kamu, coba ajak dia bicara. Di dalam dirinya, mungkin aja dia lagi butuh banyak dukungan emosi yang dia tunjukkan dengan cara yang salah (membully orang lain). Jangan lupa temani dia dan kasih pemahaman ke dia untuk tidak membully orang lain, karena itu bukanlah solusi.

Penulis : Hanna Dwi Fajrini

Berita Terkait

Organisasi Pemuda Siap Kontribusi untuk Perubahan Kota Depok
Luar Biasa Mumtaz, Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Kampus Putra adakan PAS (Primago All Star Show) 2025
Art Show Primago 2025 sebagai Ajang Peningkatan Kreativitas & kebersamaan Santriwati Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago
Buka Festival Ramadhan Taman Secawan 2, Istri Walikota Depok Cing Ikah Resmi Jadi Pembinaan Asosiasi UMKM Kota Depok
Telah Dibuka Pendaftaran Bimbel Persiapan Masuk Ma’had Al-Azhar Cairo Tahun 2025 Bersama Bimbel Primago
Alhamdulillah, Walikota Depok Supian Suri Melantik dan Mengukuhkan Pengurus MUI Depok, Siap Jaga Keharmonisan dan Layani Umat
Ketua Dewan Kebudayaan Kota Depok Apresiasi Kegiatan Forum Renja Disporyata Kota Depok Gelar Forum Renja Tahun 2025
Tanggapi Isu Aktivitas Asusila di Area Jalur Kereta Api, KAI Siap Kolaborasi Dengan Instansi Terkait

Berita Terkait

Senin, 17 Maret 2025 - 23:18

Organisasi Pemuda Siap Kontribusi untuk Perubahan Kota Depok

Senin, 17 Maret 2025 - 23:06

Luar Biasa Mumtaz, Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Kampus Putra adakan PAS (Primago All Star Show) 2025

Minggu, 16 Maret 2025 - 19:53

Art Show Primago 2025 sebagai Ajang Peningkatan Kreativitas & kebersamaan Santriwati Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago

Minggu, 16 Maret 2025 - 04:35

Buka Festival Ramadhan Taman Secawan 2, Istri Walikota Depok Cing Ikah Resmi Jadi Pembinaan Asosiasi UMKM Kota Depok

Sabtu, 15 Maret 2025 - 19:10

Telah Dibuka Pendaftaran Bimbel Persiapan Masuk Ma’had Al-Azhar Cairo Tahun 2025 Bersama Bimbel Primago

Rabu, 12 Maret 2025 - 19:22

Ketua Dewan Kebudayaan Kota Depok Apresiasi Kegiatan Forum Renja Disporyata Kota Depok Gelar Forum Renja Tahun 2025

Rabu, 12 Maret 2025 - 19:21

Tanggapi Isu Aktivitas Asusila di Area Jalur Kereta Api, KAI Siap Kolaborasi Dengan Instansi Terkait

Selasa, 11 Maret 2025 - 22:49

Lantik Ketua PKK dan Posyandu Kabupaten/Kota se-Jabar, Siska Ajak Sukseskan Visi Jabar Istimewa

Berita Terbaru

Berita Depok

Organisasi Pemuda Siap Kontribusi untuk Perubahan Kota Depok

Senin, 17 Mar 2025 - 23:18