Dodol Betawi Khas Depok

- Reporter

Kamis, 28 Maret 2019 - 15:13

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siarandepok.com – Berangkat dari kecintaan pada kuliner nusantara, Satibi bersama istri mulai terjun ke dunia bisnis dodol. Siapa sangka sebelumnya, pasutri ini juga pernah mencoba beberapa masakan tanah air yang kemudian mereka jual.

Pemilik Dodol Betawi asli Depok ini bernama Didi Satibi. Satibi merupakan warga Depok berdarah asli Betawi sehingga dodol buatannya pun juga melekat dengan Betawi di labelnya. Keunikan dodol miliknya juga dilihat dari proses pembuatan. Dia masih menggunakan cara tradisional dengan tungku dan penggorengan raksasa.

Sambil mengaduk dodol di atas penggorengannya, Satibi menjelaskan, proses memasak dodol memakan waktu selama delapan jam. Sepanjang waktu itu, dodol harus terus diaduk hingga kental.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Biar enggak rusak dan rasanya tetap ‘ajib’ kudu diaduk terus jangan berhenti sampai kental dan siap untuk di cetak,” terang Satibi.

Sama seperti dodol pada umumya, bahan baku dodol milik Satibi juga terdiri dari beras ketan, gula merah, dan santan kelapa. Walaupun pakai bahan yang masuk kategori sederhana, dodol betawi ini tetap menjadi idaman masyarakat.

Tidak hanya masyarakat Depok tapi juga hampir di Jabodetabek. Satibi menyebut, dodol miliknya tetap menjadi incaran ketika momentum perayaan hari tertentu setiap tahunnya.

“Alhamdulillah tetap diminati walaupun banyak saingan dari kue-kue modern yang sekarang banyak ditemuin di toko kue,” ujarnya.

Tidak hanya pada saat perayaan hari besar, saat hajatan pernikahan pun juga dia banyak mendapat orderan. Khususnya di hajatan orang Betawi asli yang tidak pernah ketinggalan makanan berwarna cokelat dibungkus plastik tersebut.

“Biasanya langganan-langganan saya itu, yang orang Betawi asli khususnya, pasti pesen dodol Betawi ke saya kalau ada acara-acara perayaan seperti kawinan, sunatan, lebaran, Syawal besar, atau bahkan kalau ada acara maulidan,” pungkasnya.

 

Penulis: Ardiansyah Septian

Editor: Faisal Nur Fatullah

 

<

Berita Terkait

104 Santri Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Tahun 2024 Ikuti Ujian Masuk Pondok Modern Darussalam Gontor
Rumah Hijabers Depok Membuka Peluang Usaha Fashion Dari Rumah Tanpa Modal
LPM Aktif dan Non Aktif Dukung Supian Suri Jadi Walikota Depok 2024
3 Periode Berkuasa, Mazhab HM Ungkap Mohammad Idris Faktor Kemenangan PKS Depok
Gelar Open House, Ribuan Warga Depok Berbondong-bondong Datangi Kediaman Supian Suri
Apakah Kita Masih Fitri?
Strategi Dakwah : Wajah Islam Tergantung Pada Dakwah
Gelar Puncak Acara Ramadhan, Zona Madina Ajak Masyarakat Mensyukuri Segala Hal

Berita Terkait

Kamis, 18 April 2024 - 19:01

104 Santri Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Tahun 2024 Ikuti Ujian Masuk Pondok Modern Darussalam Gontor

Kamis, 18 April 2024 - 08:28

Rumah Hijabers Depok Membuka Peluang Usaha Fashion Dari Rumah Tanpa Modal

Senin, 15 April 2024 - 10:57

LPM Aktif dan Non Aktif Dukung Supian Suri Jadi Walikota Depok 2024

Senin, 15 April 2024 - 10:22

3 Periode Berkuasa, Mazhab HM Ungkap Mohammad Idris Faktor Kemenangan PKS Depok

Sabtu, 13 April 2024 - 07:21

Gelar Open House, Ribuan Warga Depok Berbondong-bondong Datangi Kediaman Supian Suri

Senin, 8 April 2024 - 09:21

Strategi Dakwah : Wajah Islam Tergantung Pada Dakwah

Jumat, 5 April 2024 - 10:45

Gelar Puncak Acara Ramadhan, Zona Madina Ajak Masyarakat Mensyukuri Segala Hal

Selasa, 2 April 2024 - 11:39

ZONA MADINA BERSAMA ISLAMIC RELIEF INDONESIA GELAR DAKWAH KEMANUSIAAN UNTUK PALESTINA

Berita Terbaru