Siarandepok.com – Untuk mengurangi jumlah sampah plastik di Istana Buckingham, Ratu Elizabeth II mengeluarkan aturan larangan penggunaan sedotan dan botol plastik. Sementara yang bekerja dan tinggal di dalam Istana Buckingham, Kastil Windsor, dan Istana Holyroodhouse di Edinburgh hanya akan dapat menggunakan barang pecah belah dan gelas, atau cangkir yang dapat didaur ulang.
Ratu Elizabeth II mengeluarkan aturan baru di kalangan Istana Buckingham untuk mengurangi sampah. Salah satunya larangan penggunaan sedotan dan botol plastik.
Aksi tersebut dimulai saat Ratu Elizabeth II bekerja dengan Sir David Attenborough dalam pembuatan sebuah film dokumenter tentang satwa liar di Persemakmuran sebagai upaya konservasi. Dari sinilah Ratu Inggris mulai menerapkan perilaku hijau di Istana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk mengurangi jumlah sampah plastik, Sang Ratu menangani menetapkan aturan baru bahwa “Di seluruh organisasi, rumah tangga kerajaan berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungannya,” kata juru bicara Istana Buckingham kepada Telegraph.
“Sebagai bagian dari itu, kami telah mengambil sejumlah langkah praktis untuk mengurangi penggunaan plastik.” Langkah sadar lingkungan ini termasuk dalam 15 aturan baru bagi kerajaan.
Istana juga melarang penggunaan sedotan plastik di kafe-kafe umum dan melarang mereka sepenuhnya dari ruang makan staf.
Wadah makanan Royal Cafe sekarang dapat dibuat kompos atau dapat terurai secara hayati, sementara yang bekerja dan tinggal di dalam Istana Buckingham, Kastil Windsor, dan Istana Holyroodhouse di Edinburgh hanya akan dapat menggunakan barang pecah belah dan gelas, atau cangkir yang dapat didaur ulang.
“Di semua tingkatan, ada keinginan kuat untuk mengatasi masalah ini,” kata juru bicara istana.
Hampir 300 juta ton plastik diproduksi setiap tahun, tetapi dibutuhkan lebih dari 400 tahun untuk terurai.
Selama 60 tahun terakhir, hanya sembilan persen plastik yang telah didaur ulang, sementara 79 persen atau 5,5 miliar ton berada di pembuangan sampah atau mengotori lingkungan.
Inisiatif ini muncul setelah Uni Eropa mengumumkan rencana untuk membuat semua plastik di Eropa dapat didaur ulang atau dapat digunakan kembali pada tahun 2030.