Menperin Airlangga Hartarto Raih Penghargaan Obsession Awards 2019

- Reporter

Kamis, 7 Maret 2019 - 23:24

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meraih penghargaan Obsession Awards 2019 untuk kategori Best Achiever in Ministry. Penghargaan ini diberikan kepada para tokoh yang berprestasi dan inspiratif sepanjang tahun 2018 berdasarkan sejumlah kategori.

“Saya sangat bersyukur dan berterima kasih atas penghargaan ini. Kepercayaan ini akan menjadi penyemangat saya untuk terus melakukan kinerja yang baik di Kementerian Perindustrian,” kata Menperin di Jakarta, Rabu (7/3) malam. Pada tahun 2018, Airlangga juga mendapatkan penghargaan serupa, sehingga tahun ini menjadi kali kedua yang diterimanya.

Menperin menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk semakin mengembangkan industri nasional, baik skala besar maupun kecil dan menengah, agar dapat berdaya saing global. Langkah strategis ini guna mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi yang inklusif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penetapan peraih Obsession Awards untuk masing-masing kategori dilakukan berdasarkan penjurian oleh lembaga riset dan komunikasi. Sejak dilantik menjadi Menteri Perindustrian pada Juli 2016, Airlangga Hartarto dinilai melakukan berbagai gebrakan untuk kemajuan industri nasional, salah satunya sebagai inisiator peta jalan Making Indonesia 4.0.

Peta jalan tersebut diluncurkan secara resmi oleh Presiden Joko Widodo pada 4 April 2018. Ini menjadi momentum bagi Indonesia dalam kesiapan memasuki era industri 4.0. Di dalam Making Indonesia 4.0, terdapat 10 program prioritas yang menjadi strategi dalam merevitalisasi sektor manufaktur di era digital agar dapat berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi nasional.

“Melalui roadmap tersebut, aspirasi besar yang hendak kita capai adalah menjadikan Indonesia masuk dalam 10 negara dengan perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030. Sasaran ini akan bisa tercapai, dengan didukung peningkatan nett export 10 persen dari PDB, produktivitas naik dua kali lipat, dan anggaran riset sebesar dua persen dari PDB,” paparnya.

Menurut Airlangga, revolusi industri 4.0 merupakan sebuah kekuatan besar di sektor industri, karena teknologi informasi dan komunukasi tidak hanya dimanfaatkan untuk proses produksi, tetapi mampu melahirkan model bisnis baru. “Industri nasional memerlukan banyak pembenahan, terutama dalam penguasaaan teknologi yang menjadi kunci utama penentu daya saing di era industri 4.0,” ujarnya.

Airlangga menjelaskan, dalam peta jalan Making Indonesia 4.0, salah satu yang menjadi prioritas adalah pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM). Guna menghadapi revolusi industri 4.0, diperlukan SDM yang kompeten sesuai kebutuhan era digitalisasi.

“Berdasarkan studi yang dilakukan McKinsey, kebutuhan tenaga kerja industri di bidang digital akan bertambah sebesar 17 juta orang hingga tahun 2025, di mana 4 juta akan bekerja di sektor industri dan sisanya di sektor jasa yang terkait. Kesempatan inilah yang harus kita rebut,” tuturnya.

Untuk itu, pada tahun 2019, Kemenperin akan mengucurkan dana hingga Rp1,78 triliun dalam melaksanakan kegiatan pengembangan SDM industri. Program ini di antaranya meliputi pendidikan vokasi link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri, pelatihan 3 in1 (pelatihan, sertifikasi, dan penempatan kerja) yang juga diikuti oleh penyandang disabilitas, serta pembangunan politeknik di kawasan industri.

Airlangga menambahkan, dalam implementasi industri 4.0, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor industri kecil dan menengah (IKM) yang terintegrasi dengan teknologi digital. “Dalam kegiatan penumbuhan dan pengembangan IKM di dalam negeri melalui teknologi digital, Kemenperin telah membuat e-Smart IKM,” tegasnya.

Program e-Smart IKM merupakan sistem basis data IKM nasional yang tersaji dalam bentuk profil industri, sentra, dan produk yang diintegrasikan dengan marketplace yang telah ada dengan tujuan untuk semakin meningkatkan akses pasar IKM melalui internet marketing.

Sejak diluncurkan tahun 2017, loka karya e-Smart IKM telah diikuti sebanyak 5.945 pelaku usaha dengan total omzet sebesar Rp1,5 miliar. Program e-Smart IKM elah bekerja sama dengan marketplace seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, BliBli, Blanja.com, Ralali, dan Gojek Indonesia.

Berita Terkait

Zona Madina Dompet Dhuafa Gelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al Madinah 
Rayakan HUT RI ke-79, Milenial Supian Suri Adakan Berbagai Macam Perlombaan
Sah! Supian Suri Satu-satunya Calon Wali Kota Depok Bergelar Doktor
DPRD Depok Gelar Rapat Paripurna Tuk Peringati HUT Depok Ke-25
Cak Imin Ungkap PKB Ingin Terus Menjalin Kerjasama dengan Gerindra
Supian Suri Diprediksi Menang Dalam Pilkada 2024 Karena Bakal Diusung Koalisi Parpol Besar
KUA Cipayung Kota Depok Gelar Tadarus Bareng Ibu-Ibu Majlis Ta’lim
Angkutan Lebaran 2024 Masih Cukup Tersedia, KAI Daop 1 Jakarta Tambah 344 Perjalanan KA dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen

Berita Terkait

Minggu, 6 Oktober 2024 - 10:55

Jalan Raya Sawangan Macet Tak Kunjung Usai, Ini Langkah Berani Calon Wali Kota Depok Supian Suri

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 10:59

Tak Ada Lagi Anak Depok yang Putus Sekolah, Hamzah Paparkan Rencana Supian-Chandra

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 09:38

Satu Dekade Legacy Presiden Jokowi: Capaian Infrastruktur Begitu Masif

Jumat, 4 Oktober 2024 - 15:14

Macet di Jalan Kartini Depok, Supian Suri Punya Solusi yang Mungkin Tak Terpikirkan!

Jumat, 4 Oktober 2024 - 15:00

Supian Suri Siap Perbaiki Pendidikan Agama di Depok, 20 Ribu Lulusan SD Tak Bisa Baca Quran

Rabu, 2 Oktober 2024 - 22:12

Calon Wali Kota Supian Suri Siap Gratiskan Layanan Puskesmas Bagi Warga Depok

Rabu, 2 Oktober 2024 - 21:42

Program Pro Rakyat: Supian Suri Janjikan Pembebasan Pajak Bagi Warga Kurang Mampu

Rabu, 2 Oktober 2024 - 21:10

Supian-Chandra Ingin Bangun Gedung Pertunjukan, Wadah Kreativitas Anak Muda Dan Peningkatan Ekonomi

Berita Terbaru