Dongkrak Industri Potensial, Kemenperin Bangun Dua Politeknik di Jateng

- Reporter

Kamis, 28 Februari 2019 - 21:21

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kementerian Perindustrian telah membangun dua unit pendidikan vokasi di wilayah Jawa Tengah, yakni Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tesktil di Solo serta Politeknik Industri Furnitur di kawasan industri Kendal. Langkah strategis ini untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) kompeten sesuai dengan kebutuhan sektor manufaktur yang potensial di Jateng.

“Dalam dua tahun terakhir, selain mendorong kerja sama antara industri dengan SMK, kami juga menginvestasikan Rp150 miliar untuk membangun fasilitas pendidikan dan teaching factory di Akom Solo dan sudah diresmikan bersama Menteri Singapura untuk Politeknik di Kendal dengan investasi Rp125 miiar,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Demak, Jawa Tengah, Kamis (28/2).

Menurut Menperin, upaya tersebut merupakan wujud konkret dari komitmen pemerintah dalam memacu industri manufaktur nasional agar lebih berdaya saing global. “Apalagi Jawa Tengah memiliki sektor-sektor manufaktur andalan untuk menopang pertumbuhan ekonomi kita,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Misalnya, industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Sektor padat karya berorientasi ekspor ini mampu menunjukkan pertumbuhan yang gemilang sebesar 8,73 persen pada tahun 2018 atau melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sekitar 5,17 persen.

Sepanjang 2018, ekspor TPT nasional diproyeksi mencapai USD13,28 miliar atau naik 5,6 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. Industri TPT juga telah menyerap tenaga kerja sebanyak 3,58 juta orang atau 21,2 persen dari total tenaga kerja di sektor manufaktur.

Airlangga meyakini, adanya perang dagang Amerika Serikat dan China, membuka peluang bagi sektor manufaktur di Indonesia. Contohnya, industri TPT di Jateng dapat meningkatkan kapasitas produksinya guna mengisi pasar ke dua negara tersebut.

“Apalagi Indonesia juga akan tanda tangan CEPA dengan Australia di bulan Maret, sehingga dengan demikian potensi ekspor Indonesia untuk produk tekstil, pakaian, dan alas kaki akan semakin tinggi. Sebab, sebelumnya kita dikenakan bea masuk 20 persen. Kalau nanti sudah jadi nolpersen, maka lapangan kerja pun akan ikut terbuka seiring pertumbuhan industri terkait,” paparnya.

Di samping itu, potensi sektor lainnya di Jateng adalah industri furnitur. Kemenperin mencatat pada Januari-Oktober 2018, neraca perdagangan produk furnitur nasional surplus sebesar USD99,1 juta, dengan nilai ekspor menembus hingga USD1,4 miliar. Capaian ini mengalami kenaikan 4,83 persen dari periode yang sama di tahun 2017.

Provinsi Jateng merupakan salah satu basis industri furnitur yang mampu menyumbang hingga 57 persen dari total ekspor furnitur nasional. “Dengan target peningkatan ekspor nasional mencapai USD5 miliar, diperkirakan kebutuhan tenaga kerja furnitur khususnya di Jawa Tengah meningkat sebanyak 101.346 orang dalam dua tahun ke depan,” sebut Menperin.

Oleh karena itu, penyiapan SDM yang kompeten menjadi kunci peningkatan kemampuan industri nasional, terutama dalam memasuki era industri 4.0. “Ini sesuai dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0,” ungkap Menperin.

Dalam program pendidikan vokasi yang link and match antara industri dan SMK, Kemenperin telah menyelaraskan 35 kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja saat ini. “Kami juga terus menyiapkan para silver expert dari industri untuk menjadi instruktur di SMK. Langkah selanjutnya, pemberian sertifikasi dan kolaborasi antar kementerian,” imbuhnya.

Airlangga optimistis, di tengah ketidakstabilan ekonomi global, pertumbuhan industri manufaktur nasional diproyeksi sebesar 5,4 persen pada tahun 2019. Sektor-sektor yang akan menopangnya, antara lain industri makanan dan minuman dengan target pertumbuhan 9,86%, permesinan (7%), tekstil dan pakaian jadi (5,61%), serta kulit barang dari kulit dan alas kaki (5,40%).

“Industri manufaktur selama ini konsisten menjadi kontributor terbesar bagi perekonomian nasional, di antaranya melalui sumbangsih ke PDB lebih dari 19 persen, kemudian pajak 30 persen, dan ekspor mencapai 72 persen. Selain itu, manufaktur juga menyerap tenaga kerja hingga 18,2 juta orang,” ungkapnya.

Berdasarkan data World Bank tahun 2017, Indonesia masuk lima besar dunia karena industri mampu menyumbang di atas rata-rata 17 persen terhadap perekonomiannya. Kelima negara itu adalah China (28,8%), Korea Selatan (27%), Jepang (21%), Jerman (20,6%), dan Indonesia (20,5%).

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memberikan apresiasi kepada Kemenperin yang meluncurkan program pendidikan vokasi link and match antara industri dengan SMK serta membangun dua unit pendidikan vokasi di Jateng. Upaya ini dinilai dapat meningkatkan kompetensi SDM di wilayahnya.

“Sudah saatnya kita mengubah kurikulum dengan cepat, karena industri bergerak sangat cepat sekali. Untuk itu, kami berterima kasih kepada Kemenperin. Kami siap untuk menjadi percontohan. Apalagi, para penyandang disabilitas juga dilibatkan,” tuturnya.

Berita Terkait

Kabid Plt Operasional Disdamkar dan Penyelamat Depok Tanggapi Video Pernyataan Petugas Damkar UPT Cimanggis
BKKBN Jawa Barat Akan Menggelar Kegiatan Forum Data Keluarga Provinsi Jawa Barat: Diseminasi dan Rilis Hasil Verifikasi Validasi Data Keluarga Berisiko Stunting dan Pemutakhiran Pendataan Keluarga Provinsi Jawa Barat Tahun 2024
Warga Kota Depok Tidak Perlu Tergantung Musrenbang Untuk Selesaikan Lingkungan RW, Supian Suri Punya Solusinya
Zona Madina Dompet Dhuafa Gelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al Madinah 
Rayakan HUT RI ke-79, Milenial Supian Suri Adakan Berbagai Macam Perlombaan
Sah! Supian Suri Satu-satunya Calon Wali Kota Depok Bergelar Doktor
DPRD Depok Gelar Rapat Paripurna Tuk Peringati HUT Depok Ke-25
Cak Imin Ungkap PKB Ingin Terus Menjalin Kerjasama dengan Gerindra

Berita Terkait

Senin, 17 Februari 2025 - 22:00

Informasi Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Tahun Ajaran 2025-2026

Sabtu, 15 Februari 2025 - 19:13

Mengenal Profil Dr Awaluddin Faj, M.Pd Praktisi, Trainer, Motivator dan Konsultan Sekolah Islam

Jumat, 14 Februari 2025 - 15:25

Lanjutan Promosi PPDB SMP VIS Student One, Sekolah Yang Layak Jadi Pertimbangan Orang Tua

Jumat, 14 Februari 2025 - 15:23

Dr. Awaluddin Faj, M.Pd Latih Manajemen Sekolah Al-Azhar Kalibanten Semarang untuk Promosi & Marketing PMB Sekolah

Jumat, 14 Februari 2025 - 15:22

DP3AKB Jabar Dorong Kolaborasi Pembangunan Keluarga Ramah Perempuan dan Anak

Kamis, 13 Februari 2025 - 17:42

Dihadiri 500 Jamaah, MZS. Nur Asysyabaab Gelar Peresmian Renovasi Masjid dan Yayasan Ummahatul Mukminin Depok

Rabu, 12 Februari 2025 - 21:33

Yayasan Pendidikan Islam Al-Fikri Semarang Gelar Workshop Tim Promosi & Marketing Sekolah Bersama Dr Awaluddin Faj, M.Pd

Rabu, 12 Februari 2025 - 17:56

Jelang Ramadan, MZS.Nur Asysyabaab Gelar Tawaqufan Pengajian Kitab

Berita Terbaru