Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (DPAPMK) untuk mencegah kekerasan terhadap anak. Salah satunya, melatih para kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) lewat Training of Trainer (ToT) mendongeng.
Kepala DPAPMK Kota Depok, Nessi Annisa Handari mengatakan, kegiatan ToT diberikan kepada kader mengingat keberadaannya memiliki pengaruh besar dalam mengedukasi masyarakat. Kader memiliki tugas pokok dalam mewujudkan Ketahanan Keluarga, termasuk pencegahan kekerasan pada anak.
“Seluruh kader akan kami berikan bekal untuk mencegah kekerasan anak, salah satunya melalui mendongeng,” tuturnya saat membuka kegiatan ToT Gerakan Perlindungan Anak Bagi Kader Posyandu di Wisma Hijau, Cimanggis, Rabu (13/02/19).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikatakan Nessi, mendongeng dapat meminimalisir kasus kekerasan pada anak. Melalui dongeng tersebut, anak-anak atau orang tua dapat lebih mudah menerima pesan yang disampaikan dan dapat terus diingat.
Dengan mendongeng, lanjut Nessi, dapat melatih etika budi pekerti pada anak dan lebih mudah tertanam pada pikirannya. Selain itu juga dapat mendekatkan hubungan orang tua kepada anak.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Tumbuh Kembang dan Pengembangan Kota Layak, DPAPMK Kota Depok, Yulia Oktavia menuturkan, tidak hanya PKK yang diberi pelatihan karena kader posyandu juga dibekali ilmu teknik mendongeng. Hal tersebut bukan tanpa alasan, sebab DPAPMK ingin mereka dapat mengedukasi orang tua maupun anak yang datang ke posyandu.
“Jadi, kader sudah dilatih saat ini untuk mengedukasi orang tua dan anak melalui dongeng. Kader tersebut mengimplementasikan di posyandu maka itu merupakan bagian dari konsep posyandu ramah anak, dan ini merupakan inisiasi dari kami di Kota Depok,” tandasnya.
