JAKARTA- Sebagian masyarakat Indonesia sudah memiliki kemampuan untuk mencicil rumah, namun dengan kapasitas mereka yang memiliki non-fixed income telah memberi batas secara finansial untuk layak menjadi pertimbangan bank sebagai calon nasabah KPR. Melihat hal ini, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) membuat terobosan dengan membangun aplikasi yang diberi nama “CERIA”.
Ketua Umum Kadin Indonesia Eddy Ganefo mengatakan, melalui PT Ceria Indah Permata, Kadin telah membuat aplikasi pertama dengan nama “Ceria”. Aplikasi ini menawarkan fasilitas menabung lewat aplikasi kepada masyarakat yang memiliki penghasilan tidak tetap.
“Aplikasi Ceria ini adalah aplikasi yang menawarkan kepada masyarakat untuk menabung harian sebesar Rp100 ribu maksimal setiap harinya,” kata Eddy yang juga selaku Komisaris PT CIP Eddy Ganefo, di Jakarta, Sabtu (17/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Eddy, Ceria akan memberikan kesempatan untuk memfasilitasi dan mengevaluasi kemampuan WNI yang berpenghasilan tidak tetap untuk mendapatkan fasilitas KPR subsidi dengan cara yang sederhana.
“Nanti Ceria ini bisa di-download lewat google plastore, kita mengisi data dan bisa menabung lewat aplikasi ini sesuai kemampuan mereka dan maksimal menabung nya itu sebesar Rp100 ribu setiap hari, bisa juga Rp 10 ribu setiap hari,” katanya.
Menurutnya, nanti setelah dikumpulkan tabungan sebesar empat bulan dengan total tabungan Rp 4 juta, kemudian bisa mendaftarkan diri ke bank ataupun ke pihak pengembang untuk mendaftar rumah yang akan diinginkan dan tentunya rumah subsidi.
“Kalau dana sudah terkumpul konsumen yang menabung lewat aplikasi Ceria bisa mendaftarkan diri untuk mengambil rumah dengan dana tabungan minimal Rp 4 juta,” ujar Eddy.
Karena rumah subsidi rata rata adalah DP hanya 1% dari nilai harga rumah dan Ceria ini sangat membantu pekerja informal mendapatkan rumah dan pihak perbankan yang bekerjasama dengan Ceria akan diuntungkan karena membantu mendapatkan nasabah baru.
Eddy mengatakan, menurut Direktur Utama PT CIP Geoffrey Soetanto melihat pasar di Indonesia cukup besar karena akhir tahun 2016 jumlah penduduk yang berpenghasilan tidak tetap masih mencapai 55% dibandingkan dengan masyarakat berpenghasilan tetap.
“Dari angka 55% penghasilan tidak tetap tersebut, rata rata penghasilannya dibawah diangka dibawah Rp3 juta perbulan sehingga masuk dalam kategori dalam target rumah subsidi,” katanya.
Menurutnya dengan Ceria ini, masyarakat dengan penghasilan tidak tetap berkesempatan untuk mendapatkan fasilitas dengan melalui evaluasi aplikasi Ceria dengan mengevaluasi kemampuan warga agar menfapatkan fasilitas KPR.
“Metode yang akan diiberikan oleh Ceria akan membuka banyak peluang, namun lebih utama dari keinginan kami untuk memberikan jalan bagi masyarakat untuk meraih impian mereka yaitu sebuah rumah,” katanya.
Selain itu, katanya Ceria ini membuka kerjasama dengan beberapa pengembang dan juga perbankan untuk mendukung program tersebut. (FKV)
