Siarandepok.com- “Alhamdulillah sekarang Pemkot Depok bisa meningkatkan dan akan terus meningkatkan dana penguatan operasional Posyandu,”ujar Wali Kota Depok Dr. KH. Mohammad Idris, MA dalam sambutan Pemberian Dana Penguatan Pelaksanaan Posyandu dan Posbindu Kota Depok, Senin (05/12).
Kiai Idris menuturkan, Posyandu ujung tombak implementasi undang-undang dan peraturan dari tingkat pemerintah pusat hingga ke pemerintah daerah. Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok setahap demi setahap terus meningkatkan dana penguatan operasional Posyandu.
“Untuk tahun ini dana penguatannya 3,5 juta per Posyandu dan 1,7 juta per Posbindu,” jelas pria kelahiran Jakarta, 25 Juli 1961, itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Orang nomor satu di Kota Depok ini pun bertekad untuk terus meningkatkan dana operasional Posyandu dan Posbindu. Terkait jumlah kenaikannya, kisarannya tergantung dari bagaimana defisit APBD mampu terkurangi.
“Insya Allah kalau kenaikannya kisarannya tergantung dari bagaimana kita bisa mengurangi defisit APBD,” ucapnya.
Bagi Kiai Idris, Posyandu memiliki capaian keberhasilan yang membanggakan Kota Depok. Meski demikian, masih ada hal-hal yang perlu ditingkatkan penyelesaian permasalahan-permasalahan, seperti tingkat partisipasi masyarakat yang datang ke posyandu belum optimal dan masih kurang dari 80%.
“Posyandu telah memiliki capaian keberhasilan yang membanggakan untuk kita semuanya. Namun masih banyak hal yang perlu kita tingkatkan penyelesaian permasalahan-permasalahan, antara lain tingkat partisipasi masyarakat yang datang ke posyandu belum optimal dan masih kurang dari 80%. Ini yang harus diselesaikan,” paparnya.
Perlu diketahui, Depok juga mempunyai program unggulan Smart Healthy City (Kota Sehat yang Cerdas). Di mana pemerintah pusat menargetkan seluruh daerah menjadi kota bersih dan kota sehat sampai dengan tahun 2021.
“Kalau sekarang kita sudah sampai pada tingkat wiwerda atau 4 tatanan, kita harap penilaian 2 tahun mendatang, yaitu 2019 kita bisa meningkat pada 6 tatanan dan tahun 2021 kita bisa mencapai tingkat puncak, pungkas Doktor Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud, Riyadh, Arab Saudi, itu.
