Siarandepok.com- Dalam rangka mencegah stunting, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pegendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Bogor melaksanakan giat sosialisasi kesehatan reproduksi dan stunting bagi calon pengantin di 14 kecamatan.
Ke 14 kecamatan yang dipilih adalah wilayah yang selama ini ditemukan beberapa kasus stunting.
Pencegahan stunting merupakan salah satu fokus program pemerintah saat ini. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah ditetapkan sebagai leading sector dalam program ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sebagai leading sector pencegahan stunting di tingkat daerah, kami melaksanakan giat sosialisasi kespro dan stunting bagi calon pengantin di 14 kecamatan,” ujar Amin Munandar, SH, Kepala Seksi Bina Ketahanan Remaja DP3AP2KB Kabupaten Bogor.
DP3AP2KB Kabupaten Bogor sengaja memilih calon pengantin sebagai sasaran agar stunting dapat dicegah lebih dini.
Sebagaimana diketahui, stunting rawan terjadi selama kehamilan hingga anak usia dua tahun.
Oleh karena itu, calon pengantin yang nantinya akan menjadi orang tua perlu diedukasi agar mereka dapat mencegah stunting.
Calon ibu perlu memperoleh asupan gizi yang baik sebelum dan selama kehamilan hingga anak berusia dua tahun atau yang disebut 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan).
Kegiatan ini akan diisi oleh para narasumber yang berkompeten di bidangnya.
“Kami akan menghadirkan para ahli sebagai narasumber, agar calon pengantin memahami betapa pentingnya mencegah stunting sejak dini,” tutup Amin Munandar.