Siarandepok.com – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan duta besar Amerika dan Rusia segera kembali bertugas di posnya masing-masing. Hal ini menandai perkembangan signifikan di antara hubungan kedua negara yang sedang berada di titik terendah.
Pernyataan itu Putin sampaikan usai bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Jenewa, Swiss, kemarin. “Kami sepakat harus kembali ke pos mereka,” kata Putin kepada wartawan dalam bahasa Rusia, menurut seorang penerjemah, dikutip dari New York Post, Kamis, 17 Juni 2021.
Saat ditanya kapan tepatnya mereka kembali bertugas, Putin menjawab secepatnya. “Besok, lusa, terserah,” ucap dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam wawancara dengan ABC News pada Maret lalu, Biden sepakat jika Vladimir Putin adalah seorang pembunuh. “Saya setuju,” kata Biden saat itu ketika ditanya apakah dia yakin Putin adalah seorang pembunuh.
Ucapan Biden tersebut membuat Rusia berang. Negeri Beruang Merah itu pun memanggil duta besarnya di Washington untuk konsultasi. Sementara duta besar AS untuk Moskow juga kembali ke negaranya.
Saat konferensi pers kemarin, Putin menuturkan jika Biden telah meneleponnya tak lama setelah wawancara televisi dan mengklarifikasi tuduhannya itu. “Presiden Biden menelepon saya setelah itu dan kami bertukar pandangan tentang masalah ini. Penjelasan ini cocok untuk saya,” ujarnya.
Putin berseloroh tidak ada yang dapat ia katakan untuk menanggapi tuduhan Biden. “Mengenai deklarasi tajam itu, apa yang bisa saya katakan, kita semua akrab dengannya,” ucap dia.
Namun Vladimir Putin seolah menyindir dengan menyebutkan berbagai jenis tindakan pemerintah AS yang ia anggap melanggar hak asasi manusia dan menuduh militer AS bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil di Afghanistan dan Irak. “Siapa yang bertanggung jawab untuk itu?. Siapa pembunuhnya?” kata pemimpin Rusia itu.