Polemik di Balik European Super League

- Reporter

Selasa, 20 April 2021 - 11:22

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

siarandepok.com – Pengumuman pembentukan European Super League menjadi kontroversi karena diinisiasi oleh 12 klub antara lain, Juventus, Manchester United, Manchester City, Inter Milan, AC Milan, Liverpool, Chelsea, Arsenal, Tottenham, Real Madrid, Atletico Madrid, dan Barcelona. Tanpa melibatkan UEFA selaku organisasi induk dari sepak bola Eropa. Kompetisi yang menuai kontroversi ini direncanakan akan mulai bergulir pada Agustus 2021 mendatang.

Salah seorang sosok pendiri kompetisi illegal ini merupakan bos besar Juventus, Andrea Agnelli yang juga menjabat sebagai ketua ECA (Asosiasi Klub Eropa). Pertimbangan Agnelli sebagai salah satu penggerak ESL, yakni Juventus membutuhkan lebih banyak dana lebih agar dapat bersaing dengan tim-tim Eropa lainnya.

Berdasarkan daftar peringkat Deloitte Money Football League terbaru, Juventus berada di urutan ke-10 dan disusul Napoli di urutan ke-17 yang merupakan club asal Serie A. berangkat dari Otoritas Sepak Bola Italia yang dinilai kurang mendukung kompetisi lokal berdampak pada pendapatan club, salah satunya Valuesi hak siar Serie A yang tidak meningkat. Stadion yang alakadarnya, kualitas siaran yang tidak bagus, kasus rasialisme, hingga diskriminasi yang dilakukan kelompok ultras tidak mendapat sorotan para pemangku kebijakan terkait.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Anggapan Agnelli terhadap ketergantungan Juventus terhadap Serie A dan UCL menghambat Juve untuk maju sebagai klub kelas dunia yang mampu bersaing dengan klub Eropa lainnya. Namun, selama pengelolaan liga Serie A bobrok tak menampik sangat menghambat laju Juve untuk maju.

Pemberlakuan sanksi yang dikeluarkan UEFA bagi 12 club pendiri ESL termasuk 5 club yang lolos ke babak semifinal UCL dan Liga Europa musim ini. Kebijakan yang diambil UEFA dinilai cukup tegas atas konsuekensi yang dilakukan club-club diatas. Meski latar belakang Agnelli menggagas ESL atas kebutuhan tambahan biaya club, tidak memungkinkan hasil yang cukup banyak dalam sebuah kompetisi yang hanya diikuti oleh 12 club saja.

 

Penulis: RS

Editor: SF

<

Berita Terkait

KUA Cipayung Kota Depok Gelar Tadarus Bareng Ibu-Ibu Majlis Ta’lim
Rawan Bencana, Perhatikan Ini Jika Bikin Bangunan
Perkuat UMKM Mustahik, BAZNAS RI Bersama PRIMA DMI dan IPTI Luncurkan ZCorner
Edisi Ke-2 Literasi Digital Kominfo X LD PBNU Bahas Dakwah Ramah di Era Post Truth
Semarak HUT PPNI ke-50, DPD PPNI Jakarta Timur Gelar Kegiatan Bakti Sosial
Polisi Humanis Ramadhan Aipda Toni Ikut Mengangkat Keranda Jenazah Warga Pulau Tidung
5973 Kader TPK Garut Diminta Inspektur Utama BKKBN RI untuk Proaktif Berikan Pelayanan Pendampingan
Bhabinkamtibmas Pulau Harapan Giat Tadarusan Bersama Warga di Masjid Al-Hidayah

Berita Terkait

Jumat, 19 April 2024 - 06:42

Bukan sekedar Gaya-gayaan, Betawi bakal punya Ikatan Cendekiawan Betawi

Kamis, 18 April 2024 - 19:01

104 Santri Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Tahun 2024 Ikuti Ujian Masuk Pondok Modern Darussalam Gontor

Kamis, 18 April 2024 - 08:28

Rumah Hijabers Depok Membuka Peluang Usaha Fashion Dari Rumah Tanpa Modal

Senin, 15 April 2024 - 10:57

LPM Aktif dan Non Aktif Dukung Supian Suri Jadi Walikota Depok 2024

Senin, 15 April 2024 - 10:22

3 Periode Berkuasa, Mazhab HM Ungkap Mohammad Idris Faktor Kemenangan PKS Depok

Jumat, 12 April 2024 - 06:00

Apakah Kita Masih Fitri?

Senin, 8 April 2024 - 09:21

Strategi Dakwah : Wajah Islam Tergantung Pada Dakwah

Jumat, 5 April 2024 - 10:45

Gelar Puncak Acara Ramadhan, Zona Madina Ajak Masyarakat Mensyukuri Segala Hal

Berita Terbaru