Bahaya Vaksin MRNA bagi Beberapa Kelompok Tertentu

- Reporter

Selasa, 2 Maret 2021 - 10:55

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siarandepok.com – Ada 16 kasus kematian pada lansia di Swiss setelah melakukan vaksin Pfizer dan Moderna, membuat para ahli vaksinasi China untuk berhati-hati dengan vaksin COVID-19 dari messenger RNA atau mRNA.

Dilaporkan oleh Badan Produk Terapi Swiss (Swissmedic) bahwa sebanyak 16 orang meninggal setelah mendapatkan vaksi di negara tersebut, Sabtu (28/2/2021).

Ada sekitar 364 kasus diduga sebagai dampak buruk vaksin dengan dengan 199 berkaitan dengan vaksin Pfizer, dan 154 dengan Moderna.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kasus kematian rata-rata berusia 86 tahun dan kebanyakan dari mereka memiliki penyakit komorbid. Namun, belum ada bukti bahwa vaksin adalah penyebab kematian.

Sebelumnya, Norwegia telah melapor adanya 23 kematian sehubungan dengan vaksinasi dan semuanya berusia di atas 80 tahun. Negara ini menggunakan produk Pfizer dan Moderna.

Dikutip dari laporan The Global Times, pakar vaksin China mengatakan insiden tersebut harus dinilai secara hati-hati untuk memahami apakah vaksin atau kondisi kesehatan korban adalah penyebabnya.

Seorang ahli imunologi China yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan jika penggunaan vaksin mRNA dalam skala besar membawa risiko. Penggunaannya menyebabkan disfungsi kekebalan yang abnormal, alergi bahkan kematian, terutama di antara orang tua dan orang dengan penyakit komorbid.

Ahli imunologi China ini menyarankan orang dengan penyakit komorbid, orang tua, dan orang dengan kekebalan rentan untuk tidak diberi vaksin.

Sebuah perusahaan berita asal China mengatakan mereka menemukan media besar di Barat telah meremehkan kematian terkait vaksin Pfizer dan Moderna dan 16 kematian lainnya di Swiss.

 

(SF)

Foto oleh Gustavo Fring

 

 

<

Berita Terkait

KUA Cipayung Kota Depok Gelar Tadarus Bareng Ibu-Ibu Majlis Ta’lim
Angkutan Lebaran 2024 Masih Cukup Tersedia, KAI Daop 1 Jakarta Tambah 344 Perjalanan KA dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen
Rumah Hijabers | Supplier Baju Muslim & Muslimah Anak & Dewasa di Kota Depok
5 Menu Yang Biasa Nabi Muhammad Makan Untuk Sahur Dan Berbuka Puasa
Kue Kering Lebaran 2024 Cookies Bomboloni, Belum Ada Yang Bikin
Takjil Bulan Puasa Yang Harus Di Coba
Agar Puasa Tidak Sia-sia, Ini yang Perlu diketahui dari Yang Membatalkan Puasa dan Pahala Puasa
Agar Puasa Ramadhan Lebih Afdhol Ketahui Dulu Syarat Wajib, Syarat Sah,& Rukun Puasa

Berita Terkait

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:56

Ketupat Makanan Khas Di Indonesia saat Lebaran, berikut Makna ketupat Lebaran dan cara membuatnya

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:52

Dai-Daiyah Muda NU Trenggalek Antusias Ikuti Literasi Digital LD PBNU

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:46

Tidak Sanggup Ibadah yang berat ? berikut 5 Amalan Ringan Bulan Ramadhan yang Berpahala Sangat Besar

Rabu, 27 Maret 2024 - 14:15

Bekap Vietnam 3-0, Level Timnas Naik setingkat Asia dan bersiap menuju World cup 2026

Rabu, 27 Maret 2024 - 14:12

Tips Membuat Ebatan, Kuliner Khas Lombok yang Cocok Dicicipi Saat Berbuka Puasa

Rabu, 27 Maret 2024 - 12:18

Fajar Supriadi Gojlok 5957 Kader dan Penyuluh KB dari 627 Kecamatan se-Jawa Barat tentang Pengisian KKA

Rabu, 27 Maret 2024 - 12:05

Usung Green Ramadhan, Zona Madina Dompet Dhuafa Ajak UMKM dan Masyarakat Pilah Sampah Melalui Pasar Berdaya Ramadhan al-Madinah

Selasa, 26 Maret 2024 - 14:33

Masuki Edisi ke 4, Komisi X LD PBNU gelar Literasi Digital Guna Rajut Ukhuwah di Era Digital

Berita Terbaru