Siarandepok.com – Ada 16 kasus kematian pada lansia di Swiss setelah melakukan vaksin Pfizer dan Moderna, membuat para ahli vaksinasi China untuk berhati-hati dengan vaksin COVID-19 dari messenger RNA atau mRNA.
Dilaporkan oleh Badan Produk Terapi Swiss (Swissmedic) bahwa sebanyak 16 orang meninggal setelah mendapatkan vaksi di negara tersebut, Sabtu (28/2/2021).
Ada sekitar 364 kasus diduga sebagai dampak buruk vaksin dengan dengan 199 berkaitan dengan vaksin Pfizer, dan 154 dengan Moderna.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kasus kematian rata-rata berusia 86 tahun dan kebanyakan dari mereka memiliki penyakit komorbid. Namun, belum ada bukti bahwa vaksin adalah penyebab kematian.
Sebelumnya, Norwegia telah melapor adanya 23 kematian sehubungan dengan vaksinasi dan semuanya berusia di atas 80 tahun. Negara ini menggunakan produk Pfizer dan Moderna.
Dikutip dari laporan The Global Times, pakar vaksin China mengatakan insiden tersebut harus dinilai secara hati-hati untuk memahami apakah vaksin atau kondisi kesehatan korban adalah penyebabnya.
Seorang ahli imunologi China yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan jika penggunaan vaksin mRNA dalam skala besar membawa risiko. Penggunaannya menyebabkan disfungsi kekebalan yang abnormal, alergi bahkan kematian, terutama di antara orang tua dan orang dengan penyakit komorbid.
Ahli imunologi China ini menyarankan orang dengan penyakit komorbid, orang tua, dan orang dengan kekebalan rentan untuk tidak diberi vaksin.
Sebuah perusahaan berita asal China mengatakan mereka menemukan media besar di Barat telah meremehkan kematian terkait vaksin Pfizer dan Moderna dan 16 kematian lainnya di Swiss.
(SF)
Foto oleh Gustavo Fring