SiaranDepok.com – Penny Lukito, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), mengatakan vaksinasi Covid-19 akan diberikan kepada lansia, sama seperti vaksinasi pada kelompok usia dewasa dengan menggunakan vaksin sinovac. Penney mengatakan, vaksin Sinovac juga diberikan kepada para lansia dalam dua dosis. Namun intervalnya adalah 28 hari.
Penny mengatakan pada konferensi pers online pada Minggu (7/2/2021): “28 hari setelah pemberian antibodi ke-esokan harinya masih tinggi, mencapai 97,98%.
“Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (BPOM) menyetujui Lisensi penggunaan darurat vaksin Covid-19 sinovac untuk orangtua di Tiongkok memperhitungkan hasil uji klinis Fase dua Tiongkok dan uji klinis Fase tiga Brasil untuk sinovac di Tiongkok,”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hasil uji klinis yang dilakukan terhadap 400 lansia di China menunjukkan bahwa vaksin sinovac dapat meningkatkan imunogenisitas atau kadar antibodi yang baik. Karena itu, vaksin sinovac bisa disuntikkan ke orang yang berusia di atas 60 tahun.
Penny mengatakan, “Kemarin (5 Februari 2021), Badan POM menyetujui penggunaan vaksin coronavac atau sertifikasi penggunaan darurat, berlaku untuk usia di atas 60 tahun. Selain itu, dari hasil uji klinis, jelas terlihat bahwa penggunaan vaksin sinovac ini efektif dan tidak membuat orang memiliki efek samping yang serius,”
Uji klinis fase 3 yang melibatkan 600 lansia di Brasil menunjukkan bahwa sinovac aman dan tidak menyebabkan efek samping yang serius atau menyebabkan kematian.
Dilihat dari hasil studi klinis biasanya timbul efek samping ringan yaitu mual, demam, bengkak, kemerahan pada kulit dan sakit kepala. Penny mengatakan, “pentingnya penyuntikan vaksin sinovac untuk lansia di Indonesia, karena populasi ini berkontribusi besar terhadap angka kematian penderita Covid-19 (47,3%) dan akibat dari penularan Covid-19 ini dapat dikurangi.”
Penulis : ZW
Editor : My