Ribuan Buruh Depok di PHK, Pemerintah Jangan Omdo

- Reporter

Kamis, 30 April 2020 - 16:46

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siaran Depok- Ribuan buruh di Kota Depok disebut-sebut telah mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), imbas dari wabah Covid-19. Ironisnya lagi, sampai saat ini mereka dikabarkan belum mendapat bantuan dari pemerintah.

“Realisasi kartu prakerja belum ada sampai detik ini. Sekarang daftar saja, tapi rilnya belum terlaksana. Jadi hanya teman-teman buruh dibikin prakerja seperti ini, nunggu data dari provinsi, nasional. Prinsipnya sampai hari ini belum ada realisasi dari pekerja,” ujarnya

      Hal itu diungkapkan Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Wido Pratikno, saat ditemui di Polres Metro Depok, pada Kamis, 30 April 2020. Ia meyakini, data terkait jumlah korban PHK yang disebut Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Depok tidak sesuai fakta.

      “Disnaker bilang yang kena phk 300-an orang, padahal rilnya bisa seribuan. Banyak yang enggak terdaftar,” katanya

      Wido mengungkapkan, ada sekira 23 perusahaan yang telah melakukan aksi PHK secara besar-besaran di Kota Depok. “Ada yang industri manufaktur, jasa, garmen apalagi. Garmen sebetulnya lebih dari ribuan, tapi enggak bisa terdeteksi.”

      Ironisnya lagi, kata Wido, sampai saat ini bantuan yang dijanjikan pemerintah belum juga dirasakan oleh para korban PHK.
      Wido juga menyayangkan sikap Disnaker Kota Depok yang terkesan lamban dalam menangani persoalan ini.

“Menurut saya Disnaker kurang tanggap tentang itu. Kurang peduli terhadap nasib buruh. Contoh, banyak saudara kita yang ada di rumah enggak gajian, enggak ada solusinya,” keluh Wido

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

      Terkait hal itu, ia pun berharap Pemerintah Kota Depok dan Pemerintah Provinsi maupun pusat bisa segera mencarikan soluasi atas permasalahan ini. Sebab, Wido menilai, jika buruh tak dipikirkan dan tak diberikan semangat, maka ekonomi bangsa akan runtuh.

“Karena garda terdepan perekonomian adalah buruh. Pajak kami untuk negara dan bangsa. Saat buruh tidak bekerja dan lemah, dampaknya akan luas, daya beli jatuh, ekonomi jatuh, dan besar dampak sosial yang kita alami.”
(DIHYLA _ HANNY)

<

Berita Terkait

Ketupat Makanan Khas Di Indonesia saat Lebaran, berikut Makna ketupat Lebaran dan cara membuatnya
Dai-Daiyah Muda NU Trenggalek Antusias Ikuti Literasi Digital LD PBNU
Tidak Sanggup Ibadah yang berat ? berikut 5 Amalan Ringan Bulan Ramadhan yang Berpahala Sangat Besar
Bekap Vietnam 3-0, Level Timnas Naik setingkat Asia dan bersiap menuju World cup 2026
Tips Membuat Ebatan, Kuliner Khas Lombok yang Cocok Dicicipi Saat Berbuka Puasa
Puasa dibulan Ramadhan Lemas? Ini Tips Agar Tidak Lemas Saat Berpuasa
Fajar Supriadi Gojlok 5957 Kader dan Penyuluh KB dari 627 Kecamatan se-Jawa Barat tentang Pengisian KKA
Usung Green Ramadhan, Zona Madina Dompet Dhuafa Ajak UMKM dan Masyarakat Pilah Sampah Melalui Pasar Berdaya Ramadhan al-Madinah

Berita Terkait

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:56

Ketupat Makanan Khas Di Indonesia saat Lebaran, berikut Makna ketupat Lebaran dan cara membuatnya

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:52

Dai-Daiyah Muda NU Trenggalek Antusias Ikuti Literasi Digital LD PBNU

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:46

Tidak Sanggup Ibadah yang berat ? berikut 5 Amalan Ringan Bulan Ramadhan yang Berpahala Sangat Besar

Rabu, 27 Maret 2024 - 14:15

Bekap Vietnam 3-0, Level Timnas Naik setingkat Asia dan bersiap menuju World cup 2026

Rabu, 27 Maret 2024 - 14:12

Tips Membuat Ebatan, Kuliner Khas Lombok yang Cocok Dicicipi Saat Berbuka Puasa

Rabu, 27 Maret 2024 - 12:18

Fajar Supriadi Gojlok 5957 Kader dan Penyuluh KB dari 627 Kecamatan se-Jawa Barat tentang Pengisian KKA

Rabu, 27 Maret 2024 - 12:05

Usung Green Ramadhan, Zona Madina Dompet Dhuafa Ajak UMKM dan Masyarakat Pilah Sampah Melalui Pasar Berdaya Ramadhan al-Madinah

Selasa, 26 Maret 2024 - 14:33

Masuki Edisi ke 4, Komisi X LD PBNU gelar Literasi Digital Guna Rajut Ukhuwah di Era Digital

Berita Terbaru