Zusneli Zubir Lakukan Penelitian Warisan Tradisi Kerajaan Jambu Lipo di Sijunjung

- Reporter

Sabtu, 21 Maret 2020 - 15:10

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siaran Depok – Kebudayaan sebuah kelompok masyarakat dibentuk oleh tradisi leluhur yang diwariskan secara turun temurun. Meskipun pada perkembangannya terjadi asimilasi budaya, namun tradisi yang dipertahankan akan menjadi karakter tersendiri sebagai potensi yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan bagi generasi ke generasi. Seperti di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, tradisi peninggalan Kerajaan Jambu Lipo masih membudaya bagi sebagian masyarakatnya.

Guna meneliti tradisi Kerajaan Jambu Lipo dalam perkembangan masyarakat Kabupaten Sijunjung, Zusneli Zubir melakukan kunjungan selama sembilan hari, 12 – 20 Maret 2020 di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saat diwawancarai melalui akun Whatsapp-nya, Sabtu (21/3/2020), Zusneli Zubir mengatakan, “Untuk melestarikan tradisi Kerajaan Jambu Lipo, keberadaan raja masih terus dilestarikan, yang dikenal dengan sebutan Rajo Tigo Selo, yang terdiri dari Rajo Alam, Rajo Adat, dan Rajo Ibadat. Pelestarian Kerajaan Jambu Lipo bukan bermakna raja di atas negara, namun berhubungan dengan kultur dan budaya, jadi bukan secara administratif.”

“Dalam kajian sejarah, Kerajaan Jambu Lipo dulunya memiliki daerah kekuasaan, meliputi kawasan yang saat sekarang bernama Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Solok Selatan, dan Kabupaten Dharmasraya. Menurut tambo, kerajaan ini berdiri pada tahun 10 M di Kecamatan Lubuk Tarok,” kata Zusneli, Peneliti Sejarah dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat.

Zusneli juga mengatakan, “Untuk melakukan penelitian ini saya didukung oleh dua anggota, Efrianto dan Rismadona. Selama berada di Kabupaten Sijunjung, kami melakukan audiensi dengan Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, Ketua LKAAM, Rajo Alam, Rajo ibadat, Walinagari Lubuak Tarok, dan tokoh masyarakat setempat.”

“Beberapa lokasi kami datangi untuk temuan sejarah, tentang keberadaan Kerajaan Jambu Lipo, seperti; Muaro Sijunjuang, Lubuak Tarok, Andopan, dan Kampuang Dalam. Beberapa lokasi kami tempuh dengan berjalan kaki,” kata Zusneli.

Lebih lanjut Zusneli mengatakan, “Dari survei yang kami lakukan di lapangan, kami menemukan beberapa tradisi Kerajaan Jambu Lipo yang masih membudaya di tengah masyarakat. Salah satunya, tradisi ‘menjalani rantau’ yang digelar sekali dua tahun oleh Rajo Ibadat. Pelestarian tradisi ini berisi kegiatan silaturahmi, penobatan pucuk adat, menyelesaikan sengketa yang ada di daerah rantau, dakwah Islam, dan pengobatan.”

“Kami juga menemui peninggalan Kerajaan Jambu Lipo, di antaranya; Istano, Keris (Sokin, Soka Daguk), Pedang Emas, Tombak Jogi, Pending Emas, Destar, Sepit Janggut sebanyak 12 buah, Guncang, Bintang (tempat nasi), Carano, dan Talam,” kata Zusneli.

Selain itu Zusneli juga mengatakan, “Dalam waktu dekat mereka juga akan menggelar Festival Godok Abuih, yang juga berisi lomba dendang ‘malalok an anak’. Diharapkan festival ini dapat menumbuhkan UKM-UKM baru untuk kesejahteraan masyarakat. Mereka kaya dengan cerita-cerita rakyatnya, semoga dapat terjaga kelestariannya.”

“Kerajaan Jambu Lipo juga mewariskan aneka ragam kuliner tradisi. Dan ini belum dieksplorasi dengan baik. Seperti ‘agi’ yang prosesnya melalui fermentasi, kemudian dimakan dengan ketan atau lamang, juga ada godok abuih. Ke depannya, ini bisa jadi ikon pariwisata bagi Kabupaten Sijunjung,” kata Zusneli.

(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli)

 

 

Berita Terkait

Dana RW Depok: Inovasi Kepemimpinan yang Mengubah Wajah Kota
Warga Pondokcina Dukung Program Wali Kota Depok Bangun Sekolah Anak Istimewa
MTS AL Hidayah Rawadenok Depok Adakan Kegiatan Rihlah Ke Bandung 2025 Bersama Dirgantara AIA Tour Travel
Mi Mumtaza Islamic School Adakan Kegiatan Final Project Sepekan Belajar & Bermain Di Yogyakarta
Kiprah Alumni UNIDA Gontor yang Bergerak di Bidang Konsultan Pendidikan Islam dan Praktisi Promosi dan Branding Lembaga
Universitas Islam Darussalam Gontor (UNIDA) adakan Pelatihan Promosi & Branding Bersama Praktisi Promosi & Branding Alumni Gontor Dr Awaluddin Faj, M.Pd
Baru Kali Ini Terjadi, Lebaran Depok 2025 Momen Mempersatukan Anak Bangsa
Jumlah Pengunjung Tembus Puluhan Ribu, Lebaran Depok 2025

Berita Terkait

Kamis, 22 Mei 2025 - 11:23

Dana RW Depok: Inovasi Kepemimpinan yang Mengubah Wajah Kota

Kamis, 22 Mei 2025 - 11:16

Warga Pondokcina Dukung Program Wali Kota Depok Bangun Sekolah Anak Istimewa

Rabu, 21 Mei 2025 - 12:42

MTS AL Hidayah Rawadenok Depok Adakan Kegiatan Rihlah Ke Bandung 2025 Bersama Dirgantara AIA Tour Travel

Selasa, 20 Mei 2025 - 10:22

Mi Mumtaza Islamic School Adakan Kegiatan Final Project Sepekan Belajar & Bermain Di Yogyakarta

Selasa, 20 Mei 2025 - 10:01

Kiprah Alumni UNIDA Gontor yang Bergerak di Bidang Konsultan Pendidikan Islam dan Praktisi Promosi dan Branding Lembaga

Senin, 19 Mei 2025 - 13:31

Baru Kali Ini Terjadi, Lebaran Depok 2025 Momen Mempersatukan Anak Bangsa

Senin, 19 Mei 2025 - 13:23

Jumlah Pengunjung Tembus Puluhan Ribu, Lebaran Depok 2025

Senin, 19 Mei 2025 - 13:16

Setelah 20 Tahun, Ayu Ting Ting Ungkap Akhirnya Bisa Tampil di Lebaran Depok

Berita Terbaru