Siarandepok.com- Forum Pengurangan Risiko bencana (PRB), SAHABAT Siap Selamat, BTB, bersama Komunitas petani kota yang tergabung dalam Komunitas Saung Abah (KSA) melakukan program masif yang dijalankan kota Depok.
Depok sebagai kota dengan penduduk berjunlah 2.254.513 orang yang dihadapinya adalah pengolahan sampah yang mencapai 1300 ton setiap harinya. Jumlah sampah yang besar tersebut membuat tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Cipayung menggunung sampai 30 meter.
Menurut penelitian yang dilakukan Zahra dan Damanhuri (2011) tentang komposisi sampah di TPA Cipayung, sampah organik mencapai 63,59% dan anorganik sebesar 36,41% yang terdiri dari 26,7% anorganik recyclable dan 9,7% non-recyclable.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sampah organik harus dapat diselesaikan ditingkat kelurahan” ujar Christanto sebagai Ketua
“Depok punya peneliti dan pusat penelitian pengolahan sampah organik menjadi maggot dan pupuk organik yang bisa menjadi nilai tambah untuk masyarakat. Kita perlu mendukung dan menerapkannya sampai tingkat kelurahan bahkan RW. Ini sejalan dengan program Keluarga Tanggap Bencana (KATABA) yang pernah kami canangkan pada April lalu”, lanjutnya.
Program Kataba Kota Depok mendapat dukungan dari PT. HTM Indonesia dengan memberikan 500 boots Hunter sebagai alat perlengkapan diri bagi orang-orang yang akan terjun langsung dalam menggiatkan pengolahan sampah organik. Rohman, selaku perwakilan PT HTM Indonesia, “Ini murni donasi. Boots Hunter merupakan produk ekspor untuk pasar luar negeri.”
Dengan menggandeng relawan PRB, komunitas petani, dan masyarakat secara umum diharapkan jumlah sampah organik dapat dikurangi secara signifikan.