Siarandepok.com – Depok Innovation Week (DIW) yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Depok memasuki tahap penilaian dewan juri. Sebanyak 10 peserta terbaik dari masing-masing kategori, yakni umum serta pelajar dan mahasiswa, unjuk kebolehan di depan dewan juri mengenai inovasi yang dimiliki.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) Penelitian dan Pengembangan (Litbang), Bappeda Kota Depok, Nani Zara mengatakan, 10 besar peserta sudah melewati berbagai tahapan yang ada. Mulai dari pra-proposal, dan proposal, sehingga keluar 10 besar terbaik dari setiap kategori.
Dikatakannya, mereka berhasil menyingkirkan pesaingnya yang berjumlah 35 peserta dari kategori umum. Kemudian 34 peserta dari kategori pelajar dan mahasiswa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Setelah presentasi inovasi, tidak ada seleksi lagi. Tinggal pengumuman pemenang tanggal 10 Oktober 2019 yang dirangkai dengan taklshow dan pameran inovasi di Grand Ballroom Pesona Square,” kata Nani usai mendengarkan presentasi peserta inovasi di Integrated Laboratory Research Center (ILRC) Universitas Indonesia (UI), Kamis (26/09/2019).
Dikatakannya, adanya DIW diharapkan mampu menciptakan inovasi, terlebih untuk menjawab segala permasalahan perkotaan. Sebab dalam pengembangan inovasi daerah membutuhkan peran banyak pihak. Terutama Akademisi, Business Man, Government, serta Community (ABGC).
“Untuk implementasi setelah lomba ini, Pemkot Depok berharap mendapat satu konsep atau produk yang implementatif. Agar bisa dikembangkan demi kemajuan daerah,” terangnya.
Sementara itu, Koordinator Tim Juri DIW, Taufik Wisnu Priambodo menuturkan, peserta sangat variatif dengan tema yang beragam di DIW 2019. Tema kesehatan, energi, manufaktur, hingga pendidikan disajikan secara apik dan kreatif dari para peserta.
“Kita mencari pemenang yang bisa selaras dengan berbagai program Pemkot Depok. Tentu saja untuk mengatasi permasalahan daerah. Jadi inovasi harus sudah siap pakai, tepat guna. Setidaknya sudah ada research pendahuluan dan diujicobakan,” pungkasnya.