oleh

Pawai Ogoh-Ogoh untuk Menyambut Hari Raya Nyepi

Siarandepok.com – Pawai ogoh-ogoh digelar untuk menyambut perayaan tahun baru Saka 1941 (Hari Raya Nyepi). Pawai ini dilaksanakan di sekitaran Jalan Kesehatan, Petojo, Jakarta Pusat pada Rabu (6/3) pukul 16.00 WIB oleh Pura Wira Satya Bhuana, Jakarta Pusat. Dalam pawai tersebut, ada tiga ogoh-ogoh yang diarak oleh umat hindu Pura Wira Satya Bhuana.

Bentuk ogoh-ogoh seperti boneka raksasa, berwajah merah, bermata besar melotot, giginya besar dan tajam, rambut gimbal, serta kuku jari tangannya yang panjang.

Meski kondisi hujan gerimis, umat hindu tetap mengarak ogoh-ogoh dengan semangat yang tidak meredup. Namun, ogoh-ogoh itu tidak digotong, melainkan didorong karena ogoh-ogoh berdiri di atas alas datar beroda.

Ogoh-ogoh tersebut diarak melintasi Jalan Kesehatan-Tanah Abang II-Museum Majapahit-Suryopranoto, dan kembali ke Jalan Kesehatan. Akibat dari itu, membuat lajur kendaraan sedikit tersendat. Meski begitu, masyarakat sangat antusias dan mengabadikan momen tersebut dengan telepon selulernya karena jarang melihat aksi budaya seperti ini.

“Nah pawai kayak gini yang jarang dilihat, kita sebagai masyarakat seneng sih liatnya, ya walau tidak bisa lihat yang lebih besar seperti di Bali, tapi ini udah berasa di Bali liatnya,” kata Indah, warga sekitar, Rabu (6/3).

Sesekali ogoh-ogoh melakukan atraksi dengan berputar-putar sebanyak tiga kali. Hal itu melambangkan roh-roh jahat dapat terserap ke buta kala atau raksasa.

“Nah ini diharapkan nanti sifat negatif kita bisa terserap sehingga dunia menjadi netral. Itu yang diharapkan dengan kegiatan ogoh-ogoh ini,” kata Kadek Mustika selaku Koordinator pawai ogoh-ogoh Pura Wira Satya Bhuana.

Setelah selesai diarak, ogoh-ogoh dipenggal. Hal ini berbeda dengan di Bali yang setelah usai ogoh-ogoh itu dibakar.

Setelah proses pembersihan atau pemenggalan ogoh-ogoh, umat Hindu pulang ke rumah masing-masing untuk melakukan Nyepi yang dimulai pada Kamis (7/3) pukul 00.00 WIB. Saat merayakannya, mereka tidak melakukan segala macam aktivitas yang biasa dilakukannya sehari-hari. Umat Hindu melaksanakan ‘Catur Brata’ pada Hari Raya Nyepi.

 

Penulis: Faisal Nur Fatullah

Editor: Muthia Dewi Safira

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Terbaru