Siarandepok.com – Tulus Abadi selaku Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengatakan perlu ada upaya radikal untuk mengurangi sampah plastik. Menurutnya, langkah radikal tersebut bukan sekadar memberlakukan kantong plastik berbayar di sektor ritel.
“Penggunaan kantong plastik sudah sangat mengkhawatirkan. Sudah seharusnya pemerintah, pelaku usaha, produsen, dan konsumen bersinergi,” ujar Tulus di Jakarta, Jumat (1/3).
Tulus menuturkan pengurangan sampah kantong plastik bukan sporadis di masing-masing daerah. Namun, hal ini seharusnya menjadi kebijakan dan gerakan nasional yang radikal oleh pemerintah pusat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia mengatakan, belum adanya keseriusan dari pemerintah seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian, sebagai upaya pengurangan sampah kantong plastik yang sporadis.
“Belum ada keseriusan untuk menyelamatkan lingkungan dari pencemaran sampah plastik,” ucapnya.
Tulus menilai pengurangan kantong plastik, misalnya dengan memberlakukan kantong plastik berbayar, seharusnya tidak hanya menyasar pelaku ritel modern, tetapi juga pasar-pasar tradisional. Hal itu bisa dimulai dari Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya, badan usaha milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Seharusnya bukan hanya kantong plastik saja, melainkan pembungkus plastik untuk kemasan makanan, minuman, kosmetik, dan lain-lain juga harus ramah lingkungan,” imbuhnya.
Tulus menambahkan, sumber pencemaran lingkungan yang sesungguhnya terlihat pada sampah plastik pembungkus barang-barang konsumsi yang beredar di masyarakat.
Penulis : Nia RS
Editor : Faisal Nur Fatullah
