Pidato Game Of Thrones Jokowi, Eddy : Bawa Diplomasi RI Lebih Tinggi

- Reporter

Sabtu, 13 Oktober 2018 - 18:24

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Pidato Presiden Joko Widodo di plenary session IMF-World Bank 2018 menjadi perbincangan karena memberikan analogi hubungan antarnegara maju ibarat seperti dalam serial ‘Game of Thrones’. Pidato Jokowi menjadi kontroversi.

Saat menjadi pembicara kunci plenary session IMF-World Bank 2018 di Nusa Dua Hall, Bali, Jumat (12/10/2018), Jokowi mengingatkan kepada seluruh pejabat dunia yang hadir dalam acara IMF-World Bank (WB) tahun 2018 untuk mewaspadai fenomena baru yang mengancam ekonomi.

Jokowi mengingatkan pemimpin dunia bersiap menghadapi ketidakpastian global. Pria kelahiran Surakarta ini pun mengutip istilah ‘winter is coming’ dari film ‘Game of Thrones’.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Eddy Ganefo berpendapat pidato yang disampaikan Jokowi merupakan pesan moral kepada pemimpin dunia untuk bekerja sama dan berkolaborasi menghadapi tantangan, seperti ancaman global. Sebab, dunia saat ini dihadapi dengan opsi bersaing dan bekerja sama.

“Sekali lagi, Presiden Jokowi menunjukkan kelasnya sebagai pemimpin dunia. Presiden Jokowi mengajak para pemimpin dunia dan pembuat kebijakan agar mengedepankan kerja sama, dan kolaborasi adalah jawaban atas masalah dan ancaman bersama,” tutur Eddy di temui di Kadin, sabtu (13/10).

Menurut Eddy, apa yang dilakukan Jokowi merupakan cara efektif untuk menggaet kaum muda. Dimana, menurut Eddy, biasanya dikenal tidak suka dengan dunia politik.

“Penggunaan serial ‘Game of Thrones’ (GoT) sebagai analogi menggambarkan situasi dunia hari ini juga out of the box,” Jelas Eddy.

Eddy mengatakan, dalam pidatonya tersebut, Jokowi memberikan reorientasi ekonomi dunia. Bahwa korporasi lebih penting daripada kompetisi.

“Kerja sama lebih utama daripada saling menegasikan,” ujarnya.

Menurut Eddy, analogi tersebut sekaligus untuk membangun narasi solidaritas.

“Bahwa ada persoalan dunia yang harus jadi perhatian bersama, seperti perubahan iklim dengan analogi pertarungan Great Houses tapi juga jangan melupakan musuh bersama, yaitu evil winter. Analogi semacam ini juga digunakan beliau dalam World Economic Forum dengan analogi bahwa Thanos ada dalam diri kita masing-masing,” pungkas Eddy. (FKV)

<

Berita Terkait

Menjalin Hubungan Baik, Fiesta Gelar Buka Bersama dengan Insan Media
Bhabinkamtibmas Pulau Untung Jawa Pastikan Ketersediaan Bahan Pangan Aman Selama Bulan Puasa Ramadhan
Srilangka Menutup Wilayah Udaranya, Lion Air dari Surabaya Tujuan Jeddah Mendarat di Kualanamu
laba Tahun 2023 Pertamina Internasional Shipping Melonjak ke U$$ 330 Juta
Fiesta Bintang Lima gelar Fun Gathering Road To Ramadan 2024
BI Ungkap Manfaat Bermitra dengan Salimah, Ini Alasannya
Erick Thohir ajak Influencer BUMN Kalimantan Perkuat Mindshet, Hasilkan Komunikasi Tepat Sasaran
Pj. Gubernur Heru Pastikan Peralatan di Rumah Pompa Ancol Berjalan Optimal

Berita Terkait

Jumat, 19 April 2024 - 06:42

Bukan sekedar Gaya-gayaan, Betawi bakal punya Ikatan Cendekiawan Betawi

Kamis, 18 April 2024 - 19:01

104 Santri Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Tahun 2024 Ikuti Ujian Masuk Pondok Modern Darussalam Gontor

Kamis, 18 April 2024 - 08:28

Rumah Hijabers Depok Membuka Peluang Usaha Fashion Dari Rumah Tanpa Modal

Senin, 15 April 2024 - 10:57

LPM Aktif dan Non Aktif Dukung Supian Suri Jadi Walikota Depok 2024

Senin, 15 April 2024 - 10:22

3 Periode Berkuasa, Mazhab HM Ungkap Mohammad Idris Faktor Kemenangan PKS Depok

Jumat, 12 April 2024 - 06:00

Apakah Kita Masih Fitri?

Senin, 8 April 2024 - 09:21

Strategi Dakwah : Wajah Islam Tergantung Pada Dakwah

Jumat, 5 April 2024 - 10:45

Gelar Puncak Acara Ramadhan, Zona Madina Ajak Masyarakat Mensyukuri Segala Hal

Berita Terbaru