Bahaya Merkuri dalam Kandungan Kosmetik

- Reporter

Kamis, 6 September 2018 - 03:46

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(foto: stockphoto.com)

(foto: stockphoto.com)

 

Siarandepok.com – Menurut Husniah Rubiana Thamrin Akib, dari BPOM, Merkuri sangat berbahaya karena termasuk logam berat. Sekecil apapun jumlah merkuri yang masuk ke dalam tubuh, maka akan menjadi racun.” Apabila dioleskan dan diserap kulit, ia akan masuk ke dalam peredaran darah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Efek samping yang dialami dan langsung bisa ditangkap mata adalah perubahan warna kulit yang memerah, bintik hitam, iritasi, bahkan kerusakan permanen susunan kulit, saraf, otak, ginjal dan gangguan perkembangan janin. Efek jangka panjang dari merkuri adalah rusaknya ginjal dan menyebabkan kanker.

 

Ciri-Ciri Adanya Merkuri Dalam Kosmetik

Selain dengan pemeriksaan laboratorium, untuk mengetahui kadar merkuri di dalam suatu krim sebenarnya bisa diamati dengan mata. Inilah ciri-ciri kosmetik yang mengandung merkuri.

  1. Krim pada umumnya lengket.
  2. Sebagian lagi ada yang mencampurkan merkuri dengan bedak dingin (Bedak jerawat), agar tampak lebih encer.
  3. Krim pada umumnya tidak Homogen (Tidak menyatu & kasar), bila didiamkan minyak akan terpisah dengan bagian padat.
  4. Bau logam merkuri tercium atau sebagian menggunakan parfum menyengat untuk menghilangkan bau logam merkuri tersebut.
  5. Warna umumnya sangat mencolok, karena tidak menggunakan bahan pewarna untuk kosmetik, umumnya menggunakan bahan pewarna tekstil (Cap kupu-kupu) warna kuning dan warna krim putihnya pearly (Mengkilat seperti mutiara).
  6. Bila diusapkan pada kulit lengan terasa panas dan gatal.
  7. Pada pemakaian awal menyebabkan iritasi pada kulit dan kemerahan bila terkena sinar matahari.
  8. Kulit dapat berubah putih dalam waktu singkat (Kurang dari dua minggu, tergantung kadar kandungan merkuri). Semakin tinggi kandungan merkuri, semakin cepat pula memberikan warna putih pada
  9. Tidak timbul jerawat sama sekali. Hal ini disebabkan lapisan kulit epidermis kita telah rusak, kulit sudah tidak mengandung protein dan melanin yang berfungsi untuk melindungi radiasi paparan matahari, sehingga kuman tidak akan menyukai kulit yang telah tercemar merkuri termasuk nyamuk sekalipun.
  10. Jerawat dalam keadaan normal berfungsi sebagai indikator tingkat kandungan protein di dalam kulit, hal ini juga untuk mengontrol perawatan kulit wajah. Bila Anda lupa untuk menjaga kebersihan wajah, umumnya jerawat akan timbul. Namun, pada merkuri hal ini tidak terjadi lagi karena struktur protein kulitnya telah berubah dan menjadi rusak.
  11. Pori-pori tampak mengecil dan halus, disebabkan lapisan kulit terluar wajah kita semakin tipis dan tergerus oleh logam merkuri. Untuk mengujinya, Anda bisa mencobanya pada sinar matahari. Jika kulit terasa terbakar, gatal disertai kemerahan, hal ini dikarenakan kulit wajah sudah tidak mendapat perlindungan dari melanin yang berfungsi melindungi wajah kita dari radiasi matahari. Pada produk yang benar, pemakaian siang hari selalu menggunakan pelindung SPF sehingga pada siang hari Anda tidak akan mengalami iritasi kulit.
  12. Bila Anda telah tercemar merkuri dan pemakaian dihentikan, maka akan timbul jerawat kecil disertai rasa gatal. Kemudian timbul bintik-bintik hitam di bawah kulit sebagian ataupun merata di wajah.
  13. Warna putih pada kulit wajah lama-kelamaan akan berubah menjadi abu-abu, lalu selanjutnya kehitaman.

 

Cara Sederhana tes Penampakan Warna Krim Kosmetik

  • Ambil kertas putih HVS.
  • Oleskan krim di atas kertas.
  • Setrika krim tersebut dengan suhu hangat.
  • Setrika dengan gerakan memutar sampai kertas benar benar kering.

Apabila krim tidak terdapat warna hitam di atas kertas, berarti krim yang Anda pakai terbebas dari merkuri. Tapi apabila terlihat hitam, itu merupakan krim yang mengandung merkuri.

 

Gejala

Krim merkuri juga dapat diidentifikasi dari gejala keracunan metabolisme tubuh, dengan gejala sebagai berikut:

  1. pusing;
  2. diorientasi ruang;
  3. mual-mual;
  4. tremor (gemetar);
  5. susah tidur;
  6. gangguan penglihatan;
  7. gangguan emosi;
  8. depresi;
  9. lupa (pikun);
  10. menyebabkan kanker kulit atau kerusakan jaringan tubuh; dan
  11. menghambat pertumbuhan, menyebabkan cacat, serta kematian pada janin.

Lebih baik memilih cara cantik alami dan aman, bukan instan yang justru bisa mengancam nyawa Anda.

 

Penulis: Syalika Alamanda

Editor: Sabar P

<

Berita Terkait

KUA Cipayung Kota Depok Gelar Tadarus Bareng Ibu-Ibu Majlis Ta’lim
Ini Caranya Dapatkan Pahala Meski Lagi Haid Di Bulan Puasa Ramadhan
Semarak HUT PPNI ke-50, DPD PPNI Jakarta Timur Gelar Kegiatan Bakti Sosial
5973 Kader TPK Garut Diminta Inspektur Utama BKKBN RI untuk Proaktif Berikan Pelayanan Pendampingan
LEWAT “SIDATA GENTING”, GENRE JABAR SIAP TERLIBAT JADI AKSELERATOR ZERO NEW STUNTING
Apa Saja Manfaat Berpuasa Bagi Kesehatan Tubuh Kita? Ini penjelasannya
Menggosok Gigi di bulan Puasa boleh atau tidak? Ini penjelasannya
Angkutan Lebaran 2024 Masih Cukup Tersedia, KAI Daop 1 Jakarta Tambah 344 Perjalanan KA dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen

Berita Terkait

Sabtu, 20 April 2024 - 14:12

Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago membuka Program Pesantren Persiapan Masuk Gontor Tahun 2024

Jumat, 19 April 2024 - 15:52

Family Ghathering YPIPD/SIT Pondok Duta Depok Ke Pengalengan Bersama Dirgantara AIA Tour Travel Depok

Jumat, 19 April 2024 - 06:42

Bukan sekedar Gaya-gayaan, Betawi bakal punya Ikatan Cendekiawan Betawi

Kamis, 18 April 2024 - 19:01

104 Santri Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Tahun 2024 Ikuti Ujian Masuk Pondok Modern Darussalam Gontor

Kamis, 18 April 2024 - 08:28

Rumah Hijabers Depok Membuka Peluang Usaha Fashion Dari Rumah Tanpa Modal

Senin, 15 April 2024 - 10:22

3 Periode Berkuasa, Mazhab HM Ungkap Mohammad Idris Faktor Kemenangan PKS Depok

Sabtu, 13 April 2024 - 07:21

Gelar Open House, Ribuan Warga Depok Berbondong-bondong Datangi Kediaman Supian Suri

Jumat, 12 April 2024 - 06:00

Apakah Kita Masih Fitri?

Berita Terbaru