Produksi Manufaktur Besar dan Kecil Naik Di Atas 4 Persen Kuartal II/2018

- Reporter

Sabtu, 4 Agustus 2018 - 17:29

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meyakini pertumbuhan produksi industri manufaktur nasional akan lebih meningkat pada kuartal III atau semester II tahun 2018. Untuk itu, pemerintah terus berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif di dalam negeri agar perusahaan-perusahaan bisa lebih agresif dan ekspansif sehingga mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

“Sektor industri kita rata-rata masih tumbuh di atas lima persen, atau di atas perekonomian. Bahkan, pertumbuhannya ada yang lebih cepat seperti industri mesin dan perlengkapan serta industri makanan dan minuman,” kata Menperin di Jakarta, Kamis (2/8).

Airlangga menilai, momentum Lebaran dan Pilkada pada tahun ini berdampak positif terhadap naiknya permintaan domestik sehingga terjadi pula peningkatan produksi di sejumlah sektor manufaktur, seperti industri makanan dan minuman, industri tekstil dan produk tekstil, industri alas kaki, serta industri percetakan. “Apalagi tahun depan ada Pemilu, demand produknya akan lebih banyak lagi,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang menunjukkan peningkatan pada kuartal II/2018 sebesar 4,36 persen secara year-on-year (y-o-y) terhadap kuartal ll/2017. Kenaikan tersebut, terutama disebabkan naiknya produksi industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki mencapai 27,73 persen.

Sektor lain yang juga mengalami pertumbuhan produksi pada kuartal kedua tahun ini, di antaranya industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar 17,28 persen, industri minuman mencapai 15,41 persen, industri pakaian jadi tembus 14,63 persen, serta industri alat angkutan di angka 12,34 persen.

Menperin menyampaikan, pihaknya terus mendorong industri nasional agar memanfaatkan teknologi terkini untuk memaksimalkan produksi secara lebih efisien dengan hasil yang berkualitas. Hal ini sejalan dengan penerapan revolusi industri generasi keempat atau industri 4.0.

“Di era digital, aktivitas manufatur tidak lagi sekadar melibatkan mesin dalam proses produksinya. Saat ini, beberapa pabrikan sudah melompat lebih jauh, yakni memadukan dengan internet of things (IoT) atau kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang menjadi ciri dari industri 4.0,” paparnya.

Sementara itu, hasil survei Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia dari Nikkei juga menunjukkan, indeks PMI pada Juli 2018 naik menjadi 50,5 dibanding Juni 2018 yang mencapai 50,3. Indeks PMI di atas 50 menunjukkan industri mampu ekspansi.

“Kenaikan PMI ini sangat positif, membuktikan bahwa industri manufaktur kita sedang bergeliat. Untuk itu, kami harus jaga dan terus dorong agar lebih produktif dan berdaya saing,” tutur Airlangga. Selain itu, Nikkei juga menyatakan bahwa hingga Juli, jumlah bisnis baru di Indonesia naik selama enam bulan berturut-turut. Sementara, tingkat ketenagakerjaan di sektor manufaktur Indonesia juga naik selama dua bulan berturut-turut.

Masih merujuk data BPS, pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil pada periode kuartal II/2018 juga mengalami kenaikan sebesar 4,93 persen (y-on-y) terhadap kuartal II/2017. Kenaikan ini terutama dipicu naiknya produksi industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia yang mencapai 25,55 persen, serta industri percetakan dan reproduksi media rekaman sebesar 24,42 persen.

Dalam hal ini, Kemenperin fokus dalam pelaksanaan program e-Smart IKM di Indonesia. Program strategis ini dinilai dapat meningkatkan akses pasar bagi pelaku IKM dalam negeri melalui internet marketing. “e-Smart IKM merupakan sistem basis data IKM nasional yang tersaji dalam bentuk profil industri, sentra, dan produk yang diintegrasikan dengan market place yang telah ada,” jelas Airlangga.

Kemenperin menargetkan, sebanyak 4000 IKM lokal akan bergabung dalam program e-Smart IKM pada tahun 2018. Sasaran tersebut naik dibanding tahun lalu yang pesertanya sudah mencapai 2.730 IKM. Dalam pelaksanaannya, Kemenperin telah menggandeng sejumlah marketplace dalam negeri seperti Bukalapak, Tokopedia, Blibli, Shopee, dan Blanja.com.

<

Berita Terkait

KUA Cipayung Kota Depok Gelar Tadarus Bareng Ibu-Ibu Majlis Ta’lim
Angkutan Lebaran 2024 Masih Cukup Tersedia, KAI Daop 1 Jakarta Tambah 344 Perjalanan KA dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen
Rumah Hijabers | Supplier Baju Muslim & Muslimah Anak & Dewasa di Kota Depok
5 Menu Yang Biasa Nabi Muhammad Makan Untuk Sahur Dan Berbuka Puasa
Kue Kering Lebaran 2024 Cookies Bomboloni, Belum Ada Yang Bikin
Takjil Bulan Puasa Yang Harus Di Coba
Agar Puasa Tidak Sia-sia, Ini yang Perlu diketahui dari Yang Membatalkan Puasa dan Pahala Puasa
Agar Puasa Ramadhan Lebih Afdhol Ketahui Dulu Syarat Wajib, Syarat Sah,& Rukun Puasa

Berita Terkait

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:56

Ketupat Makanan Khas Di Indonesia saat Lebaran, berikut Makna ketupat Lebaran dan cara membuatnya

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:52

Dai-Daiyah Muda NU Trenggalek Antusias Ikuti Literasi Digital LD PBNU

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:46

Tidak Sanggup Ibadah yang berat ? berikut 5 Amalan Ringan Bulan Ramadhan yang Berpahala Sangat Besar

Rabu, 27 Maret 2024 - 14:15

Bekap Vietnam 3-0, Level Timnas Naik setingkat Asia dan bersiap menuju World cup 2026

Rabu, 27 Maret 2024 - 14:12

Tips Membuat Ebatan, Kuliner Khas Lombok yang Cocok Dicicipi Saat Berbuka Puasa

Rabu, 27 Maret 2024 - 12:18

Fajar Supriadi Gojlok 5957 Kader dan Penyuluh KB dari 627 Kecamatan se-Jawa Barat tentang Pengisian KKA

Rabu, 27 Maret 2024 - 12:05

Usung Green Ramadhan, Zona Madina Dompet Dhuafa Ajak UMKM dan Masyarakat Pilah Sampah Melalui Pasar Berdaya Ramadhan al-Madinah

Selasa, 26 Maret 2024 - 14:33

Masuki Edisi ke 4, Komisi X LD PBNU gelar Literasi Digital Guna Rajut Ukhuwah di Era Digital

Berita Terbaru