siarandepok.com – Mulai besok, DKI Jakarta akan melakukan uji coba pembelajaran tatap muka secara terbatas pada 85 sekolah dari jenjang SD hingga SMA.
“Ternyata dari 100 itu sisanya 85 sekolah piloting SD, SMP, SMA, SMK,” kata Taga Raja selaku Kasubag Humas Dinas Pendidikan, Selasa (6/4/2021).
Dijelaskan oleh Taga bahwa ratusan sekolah awalnya menjalankan assessment sebanyak dua kali, yang mana assessment pertama dilakukan untuk melihat kesiapan kondisi dan kesehatan guru, kondisi kesehatan, kesiapan siswa, serta sarana prasarana kesehatan. Sementara itu, pada assessment kedua dilakukan berkaitan dengan proses dan mekanisme pembelajaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Setelah ikuti asesmen, maka sekolah harus ikuti pelatihan Disdik untuk menguatkan kesiapan guru dan sarana prasarana yang ada,” lanjutnya.
Taga juga menyebut kalau puluhan sekolah yang akan melakukan uji coba belajar tatap muka ini tersebar di lima wilayah kabupaten kota di DKI Jakarta, yaitu ada 1 sekolah di Kepulauan Seribu, 25 sekolah di Jakarta Selatan, 25 sekolah di Jakarta Timur, 10 sekolah di Jakarta Pusat, 18 sekolah di Jakarta Barat, dan 6 sekolah di Jakarta Utara.
Diberitakan juga sebelumnya bahwa Pemprov DKI Jakarta akan melakukan uji coba sekolah tatap muka secara terbatas yang akan berlangsung mulai tanggal 7 hingga 29 April 2021.
“Pembukaan sekolahkan tadi sudah disampaikan ada piloting nanti dilihat tanggal 7 ya. 7 April kita uji coba,” kata Nahdiana, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Rabu (31/3).
Berdasarkan data yang dipaparkan Disdik DKI Jakarta, durasi belajar siswa setiap jenjang pendidikan hanya 1 minggu sekali dengan rata-rata 3-5 jam, lalu sehari setelahnya kegiatan belajar-mengajar tatap muka diliburkan dan ruang kelas disterilisasi.
Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler dan olahraga ditiadakan karena materi pembelajaran tatap muka hanya untuk mata pelajaran esensial yang dinilai tak efektif jika dilakukan secara daring. Pemprov DKI juga menentukan kriteria pembukaan sekolah, yaitu pengaturan jarak tempat duduk 1,5 meter antar siswa serta jumlah rata-rata peserta didik dalam satu kelas maksimal 50%.
Penulis: IMA
Editor: SF