The Real Entrepreneur Perry Tristianto, Buku Perjalanan Hidup Raja FO Perry Tristianto Diluncurkan

- Reporter

Minggu, 23 Februari 2020 - 21:41

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siaran Depok- Bandung, 22 Februari 2020 – Pengusaha sekaligus entrepreneur sukses, Perry Tristianto, di hari ulang tahunnya yang ke-60 meluncurkan buku biografinya berjudul “The Real Entrepreneur Perry Tristianto”, di Bandung, pada Sabtu malam ini (22/02/2020).

Bertempat di Ballroom Hotel Padma Ciumbuleuit Bandung, peluncuran buku setebal 293 halaman tersebut dihadiri oleh Menteri Pariwisata Kabinet Kerja Periode 2014-2019 Arief Yahya, Pakar Manajemen Perubahan & Guru Besar Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia Rhenald Kasali, dan Presiden Markplus Inc. Hermawan Kertajaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Buku The Real Entrepreneur Perry Tristianto ditulis oleh wartawati senior Neneng Herbawati dan diterbitkan Penerbit IGICO. Buku tersebut merangkum lika liku perjalanan hidup Perry Tristianto yang mendapat julukan sebagai Raja FO (factory outlet).

Atas peluncuran buku biografinya, Perry Tristianto mengatakan dirinya tak pernah menyangka bila perjalanan hidupnya yang berliku untuk dapat meraih kesuksesan seperti saat ini, akhirnya dituangkan menjadi sebuah buku.

“Kehadiran buku tentang pengalaman hidup saya ini, saya harapkan bisa menjadi sumber inspirasi dan dapat memotivasi semua pihak, termasuk generasi muda, untuk terus bersemangat tidak mudah putus asa dan menjadi entrepreneur,” ujar Perry.

Menurut Perry, buku biografi ini juga diharapkan sebagai sumbangsih nyata dari dirinya sebagai warga Bandung, dalam mendukung kemajuan literasi di Kota Bandung dan Jawa Barat pada umumnya.

“Saya berterima kasih mendapat kepercayaan untuk menuliskan buku tentang perjalanan hidup dan bisnis Pak Perry [Perry Tristianto]. Penulisan buku ini sebagai legacy Pak Perry yang berhasil mengembangkan banyak entrepreneur, dan sebagai kontribusi nyata bagi kemajuan perekonomian dan pariwisata di kota tercinta Bandung dan Jawa Barat secara luas,” jelas Neneng.

Proses penulisan hingga pencetakan buku tersebut terbilang singkat, hanya membutuhkan waktu sekitar 4,5 bulan lamanya. Menurut Neneng, melalui penulisan buku ini, Perry Tristianto berharap dapat memotivasi generasi muda Indonesia untuk berjiwa entrepreneur, berani mengatasi berbagai tantangan yang mengadang. “Karena selama ini Perry secara rutin membagikan ilmu dan pengalamannya di berbagai perguruan tinggi dan atau pemerintah daerah yang datang ke gerai wisata yang dimilikinya untuk belajar memberdayakan UKM.”

Pasalnya, Perry adalah salah satu di antara entrepreneur di Indonesia yang memiliki kemampuan untuk memadukan antara bisnis, pendidikan, dan hospitality menjadi sebuah wadah seperti pelayanan kesehatan, hotel, berdagang, kuliner dan objek wisata bagi masyarakat. Tujuannya adalah semata-mata untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat agar dapat berbagi dengan sesama.

Menteri Pariwisata Periode 2014-2019 Arief Yahya dalam kutipannya yang termuat di dalam buku tersebut mengungkapkan bahwa tokoh seperti Perry, dengan semua karya dan kontribusinya untuk Jawa Barat, kalau mau digambarkan dalam satu kalimat adalah entrepreneur sejati.

“Saya berterima kasih tak terhingga untuk tokoh seperti Pak Perry yang membuat pariwisata Jawa Barat menjadi luar biasa. Bahkan khas, jadi kalau bicara factory outlet, ingat Pak Perry. Ingat destinasi wisata yang unik-unik ingat Pak Perry, mau Rumah Sosis, Tahu Susu Lembang, Floating Market Lembang, Farmhouse semua unik,” ujar Arief Yahya.

Arief Yahya menambahkan cara-cara yang telah dilakukan oleh Perry merupakan cara yang tidak biasa. Dia menilai Perry tidak hanya mengejar peluang tetapi menciptakan peluang.

Buku The Real Entrepreneur Perry Tristianto mengupas perjalanan hidup putra pasangan Atiman Tedja dan Netty Tedja tersebut. Mulai dari usaha peternakan ayam yang dilakukan Perry untuk menambah biaya sekolah, sampai kesuksesannya membangun jaringan lini bisnis fesyen, restaurant hingga sejumlah wahana wisata unik di Bandung dibeberkan dalam buku tersebut Dalam buku The Real Entrepreneur Perry Tristianto juga terungkap bahwa bagi Perry, motivasi adalah modal sangat penting untuk menjadikannya entrepreneur sejak usia dini. Di usianya yang terbilang muda, benih-benih entrepreneurship telah tumbuh di dalam dirinya.

Perry adalah pribadi yang melihat sukses di balik kegagalan. Ketika, masih menjabat presiden direktur perusahaan rekaman, pria lulusan Stamford College Singapura ini pernah menjual barang dagangannya di emperan kaki lima. Dia punya cara untuk menutupi rasa malunya itu. Strategi bisnis yang diterapkan Perry menjadikannya sebagai salah seorang penggagas bisnis jeans di Jalan Cihampelas. Dalam waktu singkat Perry berhasil memegang kendali industri mode dan fesyen di Bandung. Nama factory outlet (FO) pun menjadi terkenal hingga ke berbagai pelosok Nusantara.

Menyadari kekuatan Bandung sebagai Paris van Java, Perry bersama istrinya Ellen, membuat terobosan baru dengan membuka All About Strawberry, sebuah destinasi wisata dan kuliner pada 2004. Dia mengubah kediamannya yang luas dan asri menjadi tempat tujuan wisata, kuliner dan belanja. Berani mengambil risiko adalah salah satu kunci dalam memulai usaha, bagi seorang entrepreneur. Seperti halnya Perry, dia berani menanamkan uangnya untuk terus berekspansi ke usaha wisata kuliner. Praoe Seafood, Rumah Ubi, Bali Heaven, Rumah Sosis, Kampung Baso dan House of Risoles (Rumah Risoles), hingga Tahu Susu Lembang adalah deretan usaha kuliner yang dibangun Perry.

Perry terus berinovasi dan menciptakan peluang dengan mengembangkan wahana wisata terpadu seperti De’ Ranch, ‘Floating Market’, Hijab Swimming, Farm House, Happy Farm hingga The Great Asia Afrika di Lembang yang baru diluncurkan awal November 2019.

Meski perjalanan usahanya tak selalu manis, tetapi ide kreatif dan inovasi dari Perry dan istrinya Ellen seolah tak kan berujung. Kedua pasangan ini akan terus melakukan terobosan, menciptakan pasar dan karya kreatif di sektor pariwisata.

<

Berita Terkait

Ketupat Makanan Khas Di Indonesia saat Lebaran, berikut Makna ketupat Lebaran dan cara membuatnya
Dai-Daiyah Muda NU Trenggalek Antusias Ikuti Literasi Digital LD PBNU
Tidak Sanggup Ibadah yang berat ? berikut 5 Amalan Ringan Bulan Ramadhan yang Berpahala Sangat Besar
Bekap Vietnam 3-0, Level Timnas Naik setingkat Asia dan bersiap menuju World cup 2026
Tips Membuat Ebatan, Kuliner Khas Lombok yang Cocok Dicicipi Saat Berbuka Puasa
Puasa dibulan Ramadhan Lemas? Ini Tips Agar Tidak Lemas Saat Berpuasa
Fajar Supriadi Gojlok 5957 Kader dan Penyuluh KB dari 627 Kecamatan se-Jawa Barat tentang Pengisian KKA
Usung Green Ramadhan, Zona Madina Dompet Dhuafa Ajak UMKM dan Masyarakat Pilah Sampah Melalui Pasar Berdaya Ramadhan al-Madinah

Berita Terkait

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:56

Ketupat Makanan Khas Di Indonesia saat Lebaran, berikut Makna ketupat Lebaran dan cara membuatnya

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:52

Dai-Daiyah Muda NU Trenggalek Antusias Ikuti Literasi Digital LD PBNU

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:46

Tidak Sanggup Ibadah yang berat ? berikut 5 Amalan Ringan Bulan Ramadhan yang Berpahala Sangat Besar

Rabu, 27 Maret 2024 - 14:15

Bekap Vietnam 3-0, Level Timnas Naik setingkat Asia dan bersiap menuju World cup 2026

Rabu, 27 Maret 2024 - 14:12

Tips Membuat Ebatan, Kuliner Khas Lombok yang Cocok Dicicipi Saat Berbuka Puasa

Rabu, 27 Maret 2024 - 12:18

Fajar Supriadi Gojlok 5957 Kader dan Penyuluh KB dari 627 Kecamatan se-Jawa Barat tentang Pengisian KKA

Rabu, 27 Maret 2024 - 12:05

Usung Green Ramadhan, Zona Madina Dompet Dhuafa Ajak UMKM dan Masyarakat Pilah Sampah Melalui Pasar Berdaya Ramadhan al-Madinah

Selasa, 26 Maret 2024 - 14:33

Masuki Edisi ke 4, Komisi X LD PBNU gelar Literasi Digital Guna Rajut Ukhuwah di Era Digital

Berita Terbaru