Kadin: Perang Dagang Diprediksi Hingga 2024, Indonesia Harus Ambil Peluang

- Reporter

Rabu, 31 Oktober 2018 - 14:41

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA – Perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat dan China masih panjang, ini bisa menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menarik investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) sebanyak-banyaknya.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Eddy Ganefo mengatakan perang dagang antara AS dan China bisa jadi merupakan daya tarik tersendiri bagi perusahaan untuk berinvestasi di ASEAN untuk menghindari tarif.

“Beberapa sektor seperti produk konsumer, industri, alat dan teknologi telekomunikasi, otomotif dan bahan kimia pun memiliki ketertarikan sendiri terhadap kawasan Asia Tenggara,” ujarnya di Kadin Indonesia, Rabu (31/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal tersebut, kata Eddy sebenarnya menguntungkan bagi Indonesia jika dapat menangkap peluang. Dengan berlangsungnya perang dagang, maka baik AS maupun China akan mencari pasar baru untuk kegiatan ekspor dan impor. Kemungkinan besar mereka mengincar pasar ASEAN, termasuk Indonesia.

“Jadi bagaimana caranya mereka tertarik masuk ke Indonesia. Ini kesempatan besar ke depan untuk memanfaatkan itu,” kata Eddy.

Eddy mengatakan, langkah pertama yang bisa dilakukan Indonesia merebut perhatian AS maupun China untuk kontrak dagang yakni mulai mengidentifikasi perusahaan yang mau mengubah value chain. Eksportir bisa menggali informasi dari bank-bank kreditur dan menjalin hubungan baik.

Kemudian, begitu menemui calon investor, pelaku usaha sudah siap menawarkan paket investasi. Pelaku usaha juga bisa mengajak kepala daerah yang daerahnya potensial menjadi sasaran investasi saat menawarkan paket tersebut.

“Kita jangan kalah cepat lagi dengan Malaysia, Vietnam, dan Thailand. 2024 masih ada waktu mempersiapkan, mulai dari mapping, identifikasi,” Sebut Eddy.

Namun, kata Eddy, Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah yang harus diperbaiki. Salah satunya keterampilan sumber daya manusia yang kurang berdaya saing.

“Lonjakan nilai investasi asing di negara-negara tetangga belum terjadi di Indonesia lantaran para investor masih mempertimbangkan kemampuan produktivitas tenaga kerja Indonesia yang tergolong rendah di kawasan ASEAN,” pungkas Eddy. (FKV)

<

Berita Terkait

Pemadanan KJMU, Sebanyak 624 Orang Perlu Dicek Kembali
Bhabinkamtibmas Pulau Untung Jawa Pastikan Ketersediaan Bahan Pangan Aman Selama Bulan Puasa Ramadhan
Kapolsek Kepulauan Seribu Selatan dan Bhabinkamtibmas Memastikan Ketersediaan dan Stabilitas Harga Beras di Wilayah
Kapolsek Kepulauan Seribu Utara dan Bhabinkamtibmas Lakukan Pengecekan Harga dan Ketersediaan Beras: Stok Aman, Harga Stabil
Harga Sembako naik? Ini Cara Belanja Cerdas Dibulan Ramadhan
Pantauan Harga Beras di Jakarta, Ini Harganya di Sejumlah Pasar
Harga Beras Turun di Sejumlah Pasar, Begini Faktanya
Pj. Gubernur Heru Sebut Sembako Murah sebagai Upaya Pemprov DKI Menekan Panic Buying Jelang Ramadan

Berita Terkait

Jumat, 19 April 2024 - 15:52

Family Ghathering YPIPD/SIT Pondok Duta Depok Ke Pengalengan Bersama Dirgantara AIA Tour Travel Depok

Jumat, 19 April 2024 - 06:42

Bukan sekedar Gaya-gayaan, Betawi bakal punya Ikatan Cendekiawan Betawi

Kamis, 18 April 2024 - 19:01

104 Santri Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Tahun 2024 Ikuti Ujian Masuk Pondok Modern Darussalam Gontor

Kamis, 18 April 2024 - 08:28

Rumah Hijabers Depok Membuka Peluang Usaha Fashion Dari Rumah Tanpa Modal

Senin, 15 April 2024 - 10:57

LPM Aktif dan Non Aktif Dukung Supian Suri Jadi Walikota Depok 2024

Sabtu, 13 April 2024 - 07:21

Gelar Open House, Ribuan Warga Depok Berbondong-bondong Datangi Kediaman Supian Suri

Jumat, 12 April 2024 - 06:00

Apakah Kita Masih Fitri?

Senin, 8 April 2024 - 09:21

Strategi Dakwah : Wajah Islam Tergantung Pada Dakwah

Berita Terbaru