Menperin Dukung Kolaborasi RI-Jepang Perkuat Sektor IKM

- Reporter

Rabu, 8 Agustus 2018 - 19:05

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indonesia dan Jepang semakin memperkuat kolaborasi dalam upaya pengembangan sektor industri kecil dan menengah (IKM) terutama untuk menghadapi era revolusi industri 4.0. Salah satu langkah sinergi yang dilakukan adalah pembentukan Indonesia-Japan Business Network (IJB-Net) sebagai organisasi yang didukung oleh para diaspora kedua negara.

“Tentunya IJB-Net ini akan mendorong daya saing sektor IKM, dengan mereka berkolaborasi untuk mendukung pengusaha Indonesia dan Jepang,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada acara Peluncuran IJB-Net dan Simposium Internasional dengan tema “Peluang Kolaborasi Indonesia-Jepang di Era Industri 4.0” di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (8/8).

Menurut Menperin, beberapa sektor IKM potensial yang akan dikembangkan kedua belah pihak seiring penerapan industri 4.0, antara lain adalah IKM makanan dan minuman serta IKM komponen otomotif. Sektor ini dapat menjadi mitra strategis bagi perusahaan-perusahaan manufaktur besar yang terkait. “Adanya peran diaspora ini bisa menjadi opsi pendorong untuk meningkatkan partnership,” jelasnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada kesempatan tersebut, Menperin memberikan apresiasi kepada industri manufaktur Jepang skala besar, karena terus berkomitmen menambah investasi dan beberapa di antaranya menjadi pionir dalam implementasi industri 4.0 di Indonesia. Misalnya, Epson, Toyota, Panasonic dan Daihatsu.

“Adanya IJB-Net ini dapat pula menjadi momen peningkatan hubungan diplomatik kedua negara yang sudah memasuki 60 tahun pada 2018 ini,” ujarnya. Di samping itu, Airlangga berharap, IJB-Net bisa menjadi wadah untuk saling berbagi pemikiran dan berdiskusi dalam mencari inisiatif-inisiatif yang dapat dilakukan bersama guna mendongkrak daya saing industri prioritas di era ekonomi digital saat ini.

Dalam hal ini, Kemenperin tengah fokus dalam pelaksanaan program e-Smart IKM di Indonesia. Program strategis ini dinilai dapat meningkatkan akses pasar bagi pelaku IKM dalam negeri melalui internet marketing. “e-Smart IKM merupakan sistem basis data IKM nasional yang tersaji dalam bentuk profil industri, sentra, dan produk yang diintegrasikan dengan marketplace yang telah ada,” jelas Airlangga.

Kemenperin menargetkan, sebanyak 4000 IKM lokal akan bergabung dalam program e-Smart IKM pada tahun 2018. Sasaran tersebut naik dibanding tahun lalu yang pesertanya sudah mencapai 2.730 IKM. Dalam pelaksanaannya, Kemenperin telah menggandeng sejumlah marketplace dalam negeri seperti Bukalapak, Tokopedia, Blibli, Shopee, dan Blanja.com.

Ketua Umum IJB-Net Suyoto Rais mengungkapkan, pemerintah Jepang sedang memfasilitasi para pelaku IKM-nya untuk berekspansi ke luar negeri. “Mereka menyadari cepat atau lambat akan kekurangan bahan baku, sumber daya manusia (SDM) dan pasar. Langkah yang perlu dilakukan, misalnya melalui kerja sama dengan pengusaha di negara lain, termasuk Indonesia,” paparnya.

Oleh karena itu, IJB-Net siap mengoptimalkan peran para alumni Jepang untuk memperkuat network kedua negara. IJB-Net juga akan membantu pengembangan IKM Indonesia agar dapat meningkatkan nilai tambah produknya sehingga bisa menembus pasar Jepang. “Melalui kolaborasi ini, akan ada pula adopsi teknologi yang aplikatif dan memacu volume transaksi perdagangan kedua negara,” imbuhnya.

Sementara itu, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii menyampaikan, selama 60 tahun terjalinnya hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang, sudah terbangun kerja sama yang mendalam di bidang ekonomi, transfer teknologi dan pengembangan SDM.

Menurut catatannya, saat ini terdapat sekitar 1.600 perusahaan Jepang yang memberikan lapangan pekerjaan bagi 5 juta penduduk Indonesia. Selain itu, perusahaan Jepang turut berkontribusi terhadap 10 persen dari PDB Indonesia.

Kemudian, investasi Jepang di Indonesia adalah yang terbesar kedua setelah Singapura pada tahun 2017. Pada 2013, industri Jepang yang masuk ke Indonesia sebanyak 1.438 perusahaan, dan  naik menjadi 1.911 perusahaan di 2017. “Artinya, selama empat tahun terjadi peningkatan hampir 500 perusahaan,” ujarnya.

<

Berita Terkait

KUA Cipayung Kota Depok Gelar Tadarus Bareng Ibu-Ibu Majlis Ta’lim
Angkutan Lebaran 2024 Masih Cukup Tersedia, KAI Daop 1 Jakarta Tambah 344 Perjalanan KA dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen
Rumah Hijabers | Supplier Baju Muslim & Muslimah Anak & Dewasa di Kota Depok
5 Menu Yang Biasa Nabi Muhammad Makan Untuk Sahur Dan Berbuka Puasa
Kue Kering Lebaran 2024 Cookies Bomboloni, Belum Ada Yang Bikin
Takjil Bulan Puasa Yang Harus Di Coba
Agar Puasa Tidak Sia-sia, Ini yang Perlu diketahui dari Yang Membatalkan Puasa dan Pahala Puasa
Agar Puasa Ramadhan Lebih Afdhol Ketahui Dulu Syarat Wajib, Syarat Sah,& Rukun Puasa

Berita Terkait

Jumat, 19 April 2024 - 06:42

Bukan sekedar Gaya-gayaan, Betawi bakal punya Ikatan Cendekiawan Betawi

Kamis, 18 April 2024 - 19:01

104 Santri Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Tahun 2024 Ikuti Ujian Masuk Pondok Modern Darussalam Gontor

Kamis, 18 April 2024 - 08:28

Rumah Hijabers Depok Membuka Peluang Usaha Fashion Dari Rumah Tanpa Modal

Senin, 15 April 2024 - 10:57

LPM Aktif dan Non Aktif Dukung Supian Suri Jadi Walikota Depok 2024

Senin, 15 April 2024 - 10:22

3 Periode Berkuasa, Mazhab HM Ungkap Mohammad Idris Faktor Kemenangan PKS Depok

Jumat, 12 April 2024 - 06:00

Apakah Kita Masih Fitri?

Senin, 8 April 2024 - 09:21

Strategi Dakwah : Wajah Islam Tergantung Pada Dakwah

Jumat, 5 April 2024 - 10:45

Gelar Puncak Acara Ramadhan, Zona Madina Ajak Masyarakat Mensyukuri Segala Hal

Berita Terbaru