Halal Bihalal

- Reporter

Sabtu, 24 Juni 2017 - 07:19

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hikmah Puasa Hari Ke-29

Oleh: Dr. Syamsul Yakin, MA
Pengasuh Pondok Pesantren Madinatul Qur’an Indonesia Kota Depok
dan Dosen Pascasarjana FIDKOM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Insya Allah besok kita berhari raya Idul Fitri. Selepas shalat Idul Fitri umat Islam di negeri ini saling mengunjungi dan memaafkan; anak kepada orangtua, cucu-cicit kepada kakek-nenek, adik kepada kakak, umat kepada ulama, hingga bawahan kepada atasan. Tidak hanya itu, halal bihalal pun digelar di berbagai tempat.

Lembaga swasta dan pemerintah, kantor, dan perusahaan menetapkannya sebagai ritual tahunan pasca-lebaran yang tidak boleh ditinggalkan. Para agamawan mengatakan, kendati halal bihalal hanya khas Indonesia, tetapi pengaruh positifnya begitu terasa, baik secara individual maupun komunal.

Secara individual, halal bihalal telah mendorong seseorang untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf atas segala salah dan dosa. Kesediaan untuk meminta maaf ini pun kemudian diikuti dengan keikhlasan untuk memberi maaf.

Pribadi yang dengan tulus memafkan orang lain, merasakan hidupnya tanpa beban. Situasi batin yang selama ini diselimuti dendam dan sakit hati, berubah menjadi ketenteraman dan penuh keteduhan.

Inilah seruan Allah: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang yang menahan amarahnya, dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan” (QS. Ali Imran/3: 133-134).

Kalau kita cermati ayat di atas, cukup beralasan bila kaum Muslim bersemangat untuk mengadakan halal bihalal. Alasannya, untuk bisa meraih janji Allah berupa surga yang luasnya seluas langit dan bumi, mereka telah menebusnya dengan berpuasa, berderma, lalu berusaha untuk menahan diri dan mengelola marah.

Namun, tanpa saling memaafkan antarsesama, sesuai dengan ayat di atas, maka janji Allah tidak akan bisa diraih. Tentang pentingnya saling memaafkan ini kembali Allah menegaskan: “Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh” (QS. al-A’raaf/7: 199).

Sedangkan secara komunal, halal bihalal seperti makna dasarnya, yakni mencairkan yang beku, melepas ikatan yang membelenggu, dan menyelesaikan kesulitan sangat penting untuk memperbaharui hubungan dan harmoni antarsesama.

Jadi halal bihalal merupakan ekspresi kerinduan manusia untuk saling menyayangi, mencairkan kebekuan, melepas belenggu, dan memperoleh kembali energi ruhaniah yang selama ini telah habis terkuras.

Tetapi ada yang harus kita perhatikan bahwa halal bihalal bukanlah tempat untuk memamerkan kekayaan, kemewahan, pangkat dan kedudukan, keberhasilan keluarga, termasuk keturunan. Sekiranya itu pernah terlintas dalam benak kita, cobalah kita hindari.

Kalau memang kita sudah berhasil, punya kedudukan, dan memiliki kekayaan sebaiknya kita bantu saudara-saudara kita. Datangi orang-orang yang tak mampu lagi bekerja, guru-guru kita dahulu, orang-orang tua, termasuk para ulama yang tetap konsisten mengajarkan agama di tengah kesulitan hidup yang mendera.

Termasuk, bantulah surau dan madrasah tempat di mana dahulu kita pernah tidur, bermain, belajar, dan menghabiskan masa remaja.

Bila ada keluarga kita yang anaknya putus sekolah cobalah bantu. Atau bila ada saudara yang punya kemampuan, tetapi belum terserap pasar kerja, berilah ia kesempatan mengembangkan diri untuk bekeja di perusahaan yang (rekanan) kita kelola.

Jadi, halal bihalal adalah ziarah spiritual yang berdimensi sosial. Tradisi lama yang penuh makna.***

<

Berita Terkait

Cara mengatasi haus saat puasa.
Panduan Sholat Tarawih Sesuai Sunnah
Mengatasi Tantangan Kulit Kusam dan Kering selama Bulan Ramadhan dengan Rangkaian Perawatan dari Brightening Bengkoang Series by Mustika Ratu
Kapan Waktunya menyegerakan Berbuka Puasa?
Es Teler Kekinian Simple, Mudah, Dan Seger untuk Berbuka Puasa
Ini Caranya Dapatkan Pahala Meski Lagi Haid Di Bulan Puasa Ramadhan
Perkuat UMKM Mustahik, BAZNAS RI Bersama PRIMA DMI dan IPTI Luncurkan ZCorner
Edisi Ke-2 Literasi Digital Kominfo X LD PBNU Bahas Dakwah Ramah di Era Post Truth

Berita Terkait

Kamis, 18 April 2024 - 08:28

Rumah Hijabers Depok Membuka Peluang Usaha Fashion Dari Rumah Tanpa Modal

Senin, 15 April 2024 - 10:57

LPM Aktif dan Non Aktif Dukung Supian Suri Jadi Walikota Depok 2024

Senin, 15 April 2024 - 10:22

3 Periode Berkuasa, Mazhab HM Ungkap Mohammad Idris Faktor Kemenangan PKS Depok

Sabtu, 13 April 2024 - 07:21

Gelar Open House, Ribuan Warga Depok Berbondong-bondong Datangi Kediaman Supian Suri

Jumat, 12 April 2024 - 06:00

Apakah Kita Masih Fitri?

Jumat, 5 April 2024 - 10:45

Gelar Puncak Acara Ramadhan, Zona Madina Ajak Masyarakat Mensyukuri Segala Hal

Selasa, 2 April 2024 - 11:39

ZONA MADINA BERSAMA ISLAMIC RELIEF INDONESIA GELAR DAKWAH KEMANUSIAAN UNTUK PALESTINA

Senin, 1 April 2024 - 16:00

Akhirnya Setelah 3 Tahun lamanya, Ganda Campuran Rinov/Pita berhasil harumkan Indonesia di Spain Master 2024

Berita Terbaru

Artikel

Apakah Kita Masih Fitri?

Jumat, 12 Apr 2024 - 06:00